Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Nekat Melarikan Diri dari Lapas, Napi Ini Justru Meregang Nyawa

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Nekat Melarikan Diri dari Lapas, Napi Ini Justru Meregang Nyawa

Pantau.com - Narapidana Zulfan bin Ismail (33) yang selama ini mendiami Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, tewas saat mencoba berusaha melarikan diri, Minggu petng, 26 Agustus 2018.

Kepala Rutan Idi Rayek, Efendi kepada wartawan Minggu malam mengungkapkan, Zulfan warga Desa Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, itu bersama empat rekannya mencoba kabur, namun gagal.

Keempat napi lainnya Jailani bin Arifin, Jhoni Syahrani, Hasanuddin dan Safrizal.

Baca juga: Polisi Tetapkan 8 Tersangka Terkait Kasus Meninggalnya Napi Lapas Kelas II-A Jember

Efendi melanjutkan, Zulfan bersama rekannya menjelang Shalat Ashar meminta izin ke petugas untuk melewati pintu tengah dengan tujuan hendak membeli sesuatu di kantin yang berada berhimpitan dengan rumah dinas Kepala Rutan Idi Rayeuk, Efendi.

Sesampai di kantin lalu mereka memanjat pagar tembok di belakang kantin dengan tujuan melarikan diri. Melihat beberapa napi berusaha kabur lalu warga binaan lainnya bersorak hingga suasana di rutan sore itu berubah menjadi gaduh.

Sejumlah petugas keamanan bersama sipir berlarian ke arah mereka dan berhasil menggagalkan pelarian tiga napi yang sedang memanjat pagar tembok dengan ketinggian lima meter itu.

Dalam suasana gaduh itu, Zulfan berhasil melompat dan menjatuhkan diri ke arah belakang pagar. Meskipun mencoba kabur, namun petugas tak putus asa mengejar Zulfan.

"Setelah meloncat lalu Zulfan terjatuh. Tapi langsung bangun dan berusaha kabur," jelas Efendi.

Setelah bangun lalu Zulfan melarikan diri ke arah semak-semak di bagian rutan. Namun 15 meter berlari Zulfan terjatuh dalam kondisi pingsan. Kemudian diangkat oleh petugas dan dibawa ke dalam rutan, kata Efendi.

Baca juga: Lagi! Diduga Dianiaya Narapidana Meninggal di Lapas

Tak lama kemudian, Efendi memutuskan untuk membawa Zulfan ke RSU Graha Bunda Idi. "Saat di dalam rutan masih bernafas. Tapi sampai di rumah sakit sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Petugas medis di RSU Graha Bunda Idi mengaku, pasien meninggal dunia akibat luka robek di belakang lutut, bahkan urat lutut putus.

"Banyak darah yang keluar akibat luka dibelakang lutut," ujar dr Icut Fanny, tenaga medis di RSU Graha Bunda Idi.

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi