
Pantau.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menyebut bahwa saat ini potensi perpecahan yangt mengancam kerukunan pasca pelaksanaan Pemilu 2019 sudah mulai mereda. Hal itu disebabkan, kontestan politik sudah melakukan rekonsiliasi.
"Bahkan, tokoh (Prabowo) yang dulu bersaing dalam kontestasi politik, kini bersatu untuk menjalankan pemerintahan," kata Gubernur Lemhannas Letjen TNI Purn Agus Widjojo dalam sambutannya pada Forum Komunikasi dengan Pemimpin Redaksi Media Massa, di Lemhannas, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Masuknya Prabowo ke Kabinet Lebih Banyak Maslahat Ketimbang Mudharatnya
Menurut Agus, pelaksanaan demokrasi di Indonesia tahun 2019 dianggap menjadi momentum menuju ke arah lebih baik lagi. "Pencapaian demokrasi ini menjadikan Indonesia merupakan negara satu-satunya yang melaksanakan Pemilu secara serentak dengan sukses," tuturnya.
Ia menyebutkan, selama kontestasi politik Pemilu 2019 hingga saat ini, sebagai salah satu lembaga pemerintah non kementerian, Lemhannas memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui tugas dan fungsinya yakni menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan nasional, pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam empat konsensus dasar bangsa ikut berperan aktif dalam menciptakan situasi yang kondusif.
Namun menurutnya, untuk mengawal demokrasi dan menjamin keutuhan NKRI, Lemhannas tidak dapat berjuang sendiri tanpa peran komponen bangsa lain.
Baca Juga: Ini Data Korban Minibus Lemhanas yang Masuk Jurang di Sukabumi
"Selama ini Lemhannas telah menyuarakan kepada seluruh komponen bangsa yang telah mengikuti pendidikan dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan untuk dapat bersikap arif dan bijaksana," pungkasnya.
Selain itu, ia menambahkan, Lemhannas juga merangkul media massa sebagai salah satu pilar demokrasi untuk bersinergi peran dalam menjaga keberlangsungan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah