Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi X DPR RI Serap Aspirasi dari Peserta P3N Lemhannas untuk Dorong Transformasi Pendidikan Nasional

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Komisi X DPR RI Serap Aspirasi dari Peserta P3N Lemhannas untuk Dorong Transformasi Pendidikan Nasional
Foto: Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian (sumber: DPR RI)

Pantau - Komisi X DPR RI menyerap aspirasi sektor pendidikan dari para peserta Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) yang diselenggarakan oleh Lemhannas dalam seminar bertajuk "Transformasi Sistem Pendidikan Nasional dalam Mewujudkan SDM Unggul" di Jakarta pada Kamis.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya penerapan kebijakan berbasis bukti atau evidence-based policy dalam menyusun kebijakan pendidikan nasional.

Ia menekankan bahwa akurasi data, sistem informasi yang kuat, serta evaluasi objektif merupakan fondasi penting untuk mewujudkan transformasi pendidikan secara menyeluruh.

"Bapak, ibu, para peserta P3N, kami sangat berharap seminar ini bisa menjadi ruang strategis bagi kita semua untuk memberikan gagasan yang konstruktif. Saya berharap para peserta P3N Lemhannas dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan juga aplikatif bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan," ungkapnya.

Penyusunan Ulang UU Sisdiknas dengan Pendekatan Kodifikasi

Komisi X DPR RI saat ini tengah melakukan penyusunan ulang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dengan pendekatan kodifikasi.

Kodifikasi ini bertujuan menggabungkan UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, serta UU Pendidikan Tinggi menjadi satu regulasi terpadu.

Langkah tersebut diambil untuk menyederhanakan regulasi dan memperkuat kebijakan transformasi pendidikan secara lebih menyeluruh.

Kodifikasi juga dimaksudkan untuk menyempurnakan tata kelola pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, memperluas akses pendidikan yang merata, serta memperkuat standar nasional pendidikan agar relevan dengan kebutuhan zaman.

Dorongan Transformasi Kelembagaan dan Pembelajaran Sepanjang Hayat

Komisi X juga mendorong transformasi kelembagaan di perguruan tinggi, lembaga pelatihan, dan satuan pendidikan agar lebih adaptif terhadap dinamika global dan perkembangan teknologi.

Selain itu, percepatan digitalisasi pendidikan, penguatan riset dan inovasi, serta pembentukan ekosistem pembelajaran sepanjang hayat menjadi fokus utama dalam strategi transformasi tersebut.

Pembelajaran sepanjang hayat dinilai penting untuk membuka ruang peningkatan dan peralihan keterampilan atau reskilling dan upskilling.

"Lembaga-lembaga pendidikan perlu untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan lulusan yang siap beradaptasi, beralih dari keterampilan lama yang kurang relevan menjadi keterampilan baru yang dibutuhkan di era digital berbasis inovasi ini," ia mengungkapkan.

Hetifah juga berharap agar seminar tersebut dapat memperkuat komitmen dan membangun gerakan bersama dalam mereformasi sistem pendidikan hingga ke tingkat pemerintah daerah.

Penulis :
Shila Glorya