Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pengamat Sarankan Larangan untuk Memanjat Tembok Besar China

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Pengamat Sarankan Larangan untuk Memanjat Tembok Besar China

Pantau.com - Pengamat menyarankan pelarangan memanjat Tembok Besar China setelah lima kelompok terjebak di salah satu bagian bangunan kuno itu yang menyebabkan cedera.

"Setelah larangan tidak berjalan semestinya, pemerintah seharusnya memulihkan dan membuka bagian bangunan yang masih asing untuk umum," kata anggota Lembaga Cagar Budaya China (CCRA) Liu Zheng pada Kamis (25/20/2018).

Masih banyak wisatawan yang berdesak-desak di Tembok Besar, sehingga mencari kesempatan agar bisa menikmati daya tarik di sektor lain yang masih alami.

"Pengunjung harus diatur agar tidak memanjat dinding yang masih liar sesuai dengan keinginan mereka," katanya.

Baca juga: Detik-Detik Seorang Turis Jatuh dari Tembok Besar China

Wisatawan yang tidak terkendali tidak hanya berbahaya pagi pengunung, namun juga mengancam kebakaran hutan serta merusak kelestrarian Tembok Besar China.

Wisatawan pria dan wanita yang memanjat salah satu bagian Tembok Besar di distrik Huairou, Beijing pada Minggu (21 Oktober 2018) terjatuh ke lembah yang mengakibatkan cedera, kata pemerintah distrik Huairo.

Regu penyelamat setempat membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelamatkan wisatawan perempuan itu. Untuk mendapatkan pertolongan pertama, wisatawan harus dibawa menuruni perbukitan selama dua jam.

Staf Humas Dinas Pemadam Kebakaran Distrik Huairou Qu Hui mengatakan, masalah pelancong terjebak di sektor tembok liar itu terus bertambah. Puncaknya terjadi pada Hari Libur Nasional awal bulan ini.

Baca juga: Fenomena Aneh Ketika Gunung Es Muncul di Antartika, NASA Beri Penjelasan

"Setiap tahun ada 10 hingga 20 kejadian. Dari jumlah itu, dua hingga empat menimpa wisatwan asing," kata Qu, yang pernah menyelamatkan satu kelompok beranggotakan 16 fotografer amatir, termasuk empat di antaranya pelajar Jepang.

Tembok Besar merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, yang terdiri atas beberapa sektor. Selama ini, yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah sektor Badaling dan sektor Mutianyu.

Beberapa sektor lain masih liar, termasuk di bawah air karena permukannya sudah berubah menjadi danau.

Penulis :
Noor Pratiwi