Pantau.com - Presiden China Xi Jinping mengatakan, pihaknya akan tetap menggunakan kekuatan, melawan campur tangan asing dan gerakan separatis di Taiwan.
Dalam sebuah pertemuan untuk memperingati peringatan 40 tahun kenegaraan di China-Taiwan, Xi mengatakan, pihaknya tidak akan melawan China. Menurutnya, opsi perdamaian China-Taiwan adalah salah satu cara melayani seluruh kenegaraan yang terpisah.
"Kami tidak berjanji untuk menghentikan penggunaan kekuatan dan memiliki opsi untuk mengambil semua cara yang diperlukan," kata Xi, seperti dikutip oleh surat kabar China Daily, yang dilansir dari Sputnik, Kamis (3/1/2018).
Baca juga: Cerita Berakhirnya Larangan Pernikahan Desa Kembar di China Selama Ratusan Tahun
Pemimpin China itu menekankan, bahwa penggunaan kekuatan dapat menargetkan secara eksklusif campur tangan eksternal dan kelompok separatis yang beroperasi di Taiwan.
"Kami bersedia menciptakan ruang yang luas untuk penyatuan kembali secara damai, tetapi tidak akan meninggalkan ruang untuk segala bentuk kegiatan separatis," tambah Xi.
Hubungan antara China daratan dan Taiwan telah tegang sejak 1949, ketika pasukan pimpinan Partai Nasionalis China mengambil alih Taiwan menyusul kekalahan mereka dalam perang saudara, dan mendirikan Republik China di pulau itu.
Baca juga: Alamak! China Bersiap Ukir Sejarah Lakukan Pendaratan Pertama di Bulan
China sendiri tidak mengakui Taiwan, dan mengklaim bahwa pulau itu adalah bagian dari China. Sama halnya dengan Taiwan, yang tidak mengakui negara China, secara kontinuitas sejak pemerintahan Chiang Kai-shek pra-1949.
Namun, pesan senegara 40 tahun lalu telah menyatakan akhir pemboman artileri China atas pulau-pulau yang dikendalikan Taiwan.
- Penulis :
- Widji Ananta
