
Pantau.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memperingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait transparansi anggaran.
"Kita belum melihat data rinci atau data komponen dari Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020," ujar Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Ruang Fraksi PSI DPRD DKI, Senin (28/10/2019).
Baca Juga: Anies Nyatakan Jakarta Siap Bekerja Sama dengan Kabinet Baru Jokowi
Ernest mengatakan, pihaknya pernah bersurat secara formal kepada Pemprov DKI pada awal Agustus lalu untuk meminta rincian anggaran tersebut. Namun sampai hari ini tidak disediakan juga.
PSI menyesalkan ketidaktransparanan pemerintah dalam membuka anggaran karena tenggat waktu pembahasan APBD 2020 hanya tinggal satu bulan lagi.
Ia mengatakan, idealnya pembahasan anggaran membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan. Menurutnya hal itu menjadi aneh lantaran anggaran diketahui dari media massa
"Ini semua menunjukkan bahwa sampai saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak bekerja secara transparan," ungkapnya.
Selain itu, PSI juga melihat adanya keanehan anggaran yang sedang dibahas saat ini. Keanehan tersebut terlihat dari pernyataan Sekretaris Daerah DKI Saefullah yang menyatakan Anies tidak tahu secara detail dan memantau isi anggaran.
Baca Juga: Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Anies: Saya Komentar Jakarta Saja
Keanehan lainnya, menurutnya, dari laporan media massa adanya revisi di plafon anggaran yang akan dibahas bahwa ada nilai anggaran yang turun sebesar Rp7 triliun.
"Ditambah lagi ada hal yang menurut kami cukup mengagetkan di saat kita tahu ada anggaran Rp1 miliar untuk satu orang 'influencer,' untuk promosi program-program DKI Jakarta," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah