Pantau.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan sang putri, Sara Duterte-Carpio untuk menjauhi keinginan yang mengikuti langkahnya untuk menjadi presiden.
Duterte-Carpio, yang dikenal sebagai Inday Sara, mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi Walikota Davao, peran yang sama dipegang oleh Duterte sebelum dirinya naik menjadi Presiden. Ia disebut-sebut mempunyai potensi untuk menjadi penerus ayahnya dan telah menyatakan niatnya, seperti dilansir Newsweek, Jumat (14/6/2019).
Namun, Duterte dalam pidatonya di Cagayan De Oro City, Rabu, 13 Juni, mengungkapkan, bahwa pemerintahan yang penuh korupsi dan kritik yang terus berhemus membuatnya mempertanyakan motivasinya pada masa lalu.
Baca juga: Duterte: Sewa Kapal, Angkut 69 Kontainer Sampah dan Buang di Kanada
"Saya kehilangan gairah untuk bekerja. Sebenarnya, saya sangat menyesalinya. Saya menyesali keputusan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden," kata Duterte, dilaporkan PhilStar.
"Itu sebabnya ketika orang berspekulasi Inday akan mencalonkan diri sebagai Presiden, saya katakan kepadanya untuk tidak melakukan hal itu. Anda tidak akan dapat mengendalikannya. Mereka tidak akan menghormati anda," tambahnya.
Duterte kemudian beralih mengomentari Senator Antonio Triallanes IV, seorang kritikus terkemuka dan politisi lainnya yang vokal menentang dirinya sebagai 'tentara nakal' yang tidak mendapat apapun.
Baca juga: Ketika Kecoa Kiriman Oposisi Mendarat di Bahu Presiden Duterte
Ia juga mengaku sangat kesal dengan korupsi di pemerintahan Filipina yang disebutnya 'tidak akan bisa diatasi' oleh negara.
"Saya tidak memiliki kewajiban apapun kepada anda untuk mengatakan kebohongan. Saya muak dan bosan dengan sistem ini," kata Duterte, yang terpilih dalam pemilu 2016.
Terdapat sejumlah rumor yang mempertanyakan berapa lama Duterte akan bertahan di tengah kabar kesehatannya yang semakin menurun. Namun, ia membantah rumor itu dan menyatakan dengan pemilihan selanjutnya 2022 mendatang.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
