Pantau.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo mengaku sangat menyayangkan terkait sindiran calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai sengaja menyerang sisi pribadi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal kepemilikan aset tanah ribuan hektare di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah dalam Debat kedua Pilpres 2019.
Padahal, kata Edhy, hasil keuntungan usaha kelola aset tanah yang disinggung Jokowi tersebut juga untuk membiayai kampanye Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu dan jumlahnya terhitung sangat besar.
Baca juga: Soal Kepemilikan Lahan Prabowo di Aceh, BPN: Dimanfaatkan Kombatan GAM
"Beliau seperti lupa dengan sejarah bahwa Pak Prabowo dan Partai Gerindra adalah bagian yang pernah membesarkan namanya hingga bisa besar seperti sekarang ini. Kami tak menyangka Pak Jokowi bisa sampai hati menyerang sisi pribadi," kata Edhy dalam keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Rabu (20/2/2019).
Edhy menuturkan, dari usaha aset tanah yang dikelola Prabowo tersebut, justru malah menjadi lapangan kerja untuk warga yang di sekitar, selain itu juga anak-anak yang yang tinggal di sekitar bisa disekolahkan.
Ia menilai hal itu hanya salah satu kontribusi yang dikelola Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Pak Prabowo rela pasang badan mengelola lahan dengan segala keterbatasan, karena Beliau tak ingin lahan luas tersebut dikelola oleh pihak asing. Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, sangat mengerti sejarah pengorbanan Pak Prabowo ini," tuturnya.
Baca juga: Soal Kepemilikan Lahan Prabowo, JK: Tidak Ada yang Salah, Saya yang Kasih Izin
Lebih lanjut, Ketua Komisi IV di DPR RI mengatakan, meskipun serangan demi serangan dilontarkan ke Prabowo dalam dua debat terakhir akan tetapi Prabowo tidak melakukan serangan balik. Ia mengibaratkan Prabowo sebagai seorang ksatria yang ingin menang tanpa merendahkan lawan.
"Itulah 'The Real Prabowo' yang perlu diketahui bersama-sama," tandasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
