
Pantau.com - Sebuah studi menyatakan bahwa orang yang memiliki kepribadian ekstrovert di dalam kesehariaannya, cenderung lebih bahagia ketimbang kepribadian introvert. Ini terlepas dari kebudayaan di lingkungannya, demikian dilansir laman Medical Daily.
Dalam studi ini para peneliti mencoba memperhatikan suasana hati (mood) dan kepribadian (personality) dari orang muda di beberapa negara. Ini merupakan penelitian pertama yang mencakup skala internasional.
Walaupun telah ada penelitian sejenis yang menunjukkan hasil yang sama, namun studi sebelumnya hanya dilakukan di negara Barat di mana nilai kebebasan dan individualisme berada ditempat yang utama.
Baca Juga: Ini 5 Pekerjaan yang Cocok Banget Buat Seorang Introvert
Studi baru tersebut dilakukan terhadap mahasiswa yang tinggal di Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Filipina, Venezuela serta beberapa negara lain dan telah dipublikasikan secara online dalam Journal of Research in Personality.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara kepribadian ekstrovert dan kebahagiaan pada komunitas yang lebih luas, didasarkan atas kebudayaan di berbagai benua diantaranya Asia dan Amerika Selatan.
Meskipun dari penelitian terbaru ini para peneliti mendapatkan hasil yang sama, tetapi hal itu tidak terikat pada lokasi geografis.
"Kami memang bukan yang pertama menunjukkan bahwa menjadi pribadi yang ekstrovert dalam kehidupan sehari-hari, dapat mengarahkan kepada perasaan positif. Namun, penelitian ini mungkin yang pertama kali memperluas kesimpulan di kebudayaan yang berbeda-beda," kata penulis penelitian ini, Timothy Church.
Hasil studi menunjukkan, bahwa berbagai kebudayaan memiliki kesamaan secara umum terhadap perlakuan pribadi dan mudah bergaul mungkin merupakan sebuah cara untuk meningkatkan kebahagiaan terhadap mereka secara umum.
"Para psikolog lintas kebudayaan senang untuk membicarakan tentang kesatuan psikis. Meskipun kebudayaan berbeda, cara kepribadian diorganisasikan, terlihat dapat diperbandingkan di seluruh grup kebudayaan," jelas Church.
Ekstrovert selalu digambarkan sebagai makhluk yang suka berbicara keras dan lugas, dan menjadi pusat perhatian. Mereka suka untuk mengambil resiko, dan memiliki kemampuan melakukan manipulasi dan menghargai orang lain, secara keseluruhan memiliki kesempatan untuk memperoleh keinginan mereka melalui kepribadian mendominasi.
Baca Juga: Terkuak! 5 Atlet Top Dunia Ini adalah Seorang Introvert
Bukti studi ini juga menujukkan bahwa 40-50 persen variasi di kepribadian memiliki dasar genetik. Hal ini terkait dengan studi sebelumnya yang dilakukan Universitas Edinburgh di Skotlandia.
Peneliti melakukan studi terhadap lebih dari 800 pasangan kembar identik dan non-identik. Hal ini dilakukan untuk memahami apa yang lebih mempengaruhi terhadap kepribadian, apakah faktor genetik atau pendidikan.
Hasil studi menunjukkan bahwa kembar indentik dua kali memiliki kesamaan dengan pasangan kembar non-identik untuk memiliki kesamaan kepribadian.
Ini dapat mendukung ide bahwa DNA mempengaruhi kepribadian dibandingkan dengan keyakinan sains sebelumnya.
- Penulis :
- Kontributor NPW