Pantau.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut kedua pasangan capres dan cawapres memiliki pendukung dengan 'iman lemah' atau kemungkinan besar mengubah pilihan atau swing voters.
Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan angka swing voters dari masing-masing Paslon juga hampir seimbang.
"Masing-masing paslon mengalami pemilih yang iman-nya lemah. Paslon Jokowi-Ma'ruf swing voters-nya 8,8 persen. Sedangkan swing voters Prabowo-Sandi 8,1 persen," kata Burhan dalam konferensi pers di kantor Indikator Politik Indonesia, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf (Masih) Ungguli Prabowo-Sandi di Hasil Survei Indikator
Burhan menambah masih ada 7,2 pemilih yang belum menentukan pilihan atau undicited voters. Menurutnya, semakin mendekati waktu pilpres, undicited voters makin berkurang.
Secara total basis pendukung kedua Paslon relatif stabil sekitar 75,9 persen. Dengan pemilih kuat Jokowi-Ma'ruf sebesar 46,6 persen dan Prabowo-Sandi 29,2 persen. "Paslon Jokowi-Ma'ruf akan menang kalau strong voters-nya bisa menyentuh angka 50 persen," kata Burhan.
Baca juga: Video Luhut Beri Amplop pada Seorang Kiai Beredar Viral
Dua Minggu menuju pemungutan suara, kata Burhan, akan menjadi penentu pemilihan suara bagi swing voters dan undecided voters.
"Untuk itu menjadi penting untuk melihat lebih jauh kemungkinan arah dukungan kelompok swing voters dan undecided," ucapnya.
Survei tersebut dilakukan terhadap 1220 responden pada 22-29 Maret 2019 dengan metode random sampling dan margin error 2,9 persen.
- Penulis :
- Widji Ananta
