Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Poltracking Indonesia Tegaskan Akurasi Data dengan Verifikasi Lima Lapis

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Poltracking Indonesia Tegaskan Akurasi Data dengan Verifikasi Lima Lapis
Foto: Pemaparan pengambilan data Poltracking Indonesia terhadap elektabilitas paslon di Pilpres 2019.

Pantau - Poltracking Indonesia menegaskan, pihaknya menerapkan proses verifikasi data lima lapis untuk menjamin akurasi data. Metodologi ini melibatkan geolocation, analisis foto, threshold durasi, konsistensi jawaban, dan konfirmasi telepon.

Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, menjelaskan bahwa pendekatan tersebut dirancang untuk memastikan keabsahan data dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil survei. 

"Verifikasi lima lapis ini memastikan survei dilakukan sesuai standar dan data yang diperoleh benar-benar valid," ungkapnya, Senin (18/11/2024).

Salah satu langkah penting adalah verifikasi geolocation, yang memastikan pengambilan data sesuai lokasi menggunakan koordinat latitude dan longitude. Selain itu, analisis foto digunakan untuk mencocokkan demografi responden dengan data survei.

Perbandingan akurasi data survei Poltracking Indonesia dengan lembaga survei lainnya di Pilpres 2024.

Poltracking juga menerapkan threshold durasi wawancara guna menjamin proses pengumpulan data berlangsung mendalam. 

“Durasi terlalu singkat bisa menjadi indikasi survei tidak sesuai prosedur,” tambah Masduri.

Langkah lain adalah memeriksa konsistensi jawaban responden agar tidak terjadi data yang membingungkan. Tahap terakhir, konfirmasi telepon, dilakukan untuk memvalidasi keikutsertaan responden, meskipun tantangan tetap ada dalam memperoleh kontak langsung.

Keakuratan Poltracking diakui publik dan asosiasi survei seperti PERSEPI. Dalam Pilpres 2024, Poltracking mencatat selisih quick count hanya 0,12% dari hasil resmi KPU, unggul atas lembaga seperti Litbang Kompas, SMRC, dan Charta Politika.

Poltracking juga konsisten memprediksi hasil akurat pada Pemilu 2019, Pilkada DKI Jakarta 2017, hingga Pilpres 2014. 

"Selisih data kami sangat kecil, hanya 0,1–0,5 persen, menjadikannya sangat akurat," ujar Arya Fernandes, Ketua Bidang Internal Persepi.

Penulis :
Aditya Andreas