Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Bikin Bingung Publik, Data Survei Pilgub Jateng SMRC Harus Dibongkar

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Bikin Bingung Publik, Data Survei Pilgub Jateng SMRC Harus Dibongkar
Foto: Ilustrasi survei politik.

Pantau - Hasil survei Pilgub Jateng yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menuai sorotan karena berbeda tajam dibanding survei dari Indikator Politik Indonesia (IPI) dan Populi Center. 

Meski periode survei ketiga lembaga tersebut hampir bersamaan, hasil yang ditampilkan SMRC justru memunculkan kebingungan di tengah publik.

Survei SMRC, yang dilakukan pada 7-12 November 2024, menunjukkan pasangan Andika Perkasa-Hendar Priadi unggul dengan elektabilitas 50,4 persen. 

Sementara itu, survei IPI (7-13 November) mencatat elektabilitas pasangan tersebut di angka 43,46 persen, dan survei Populi Center (17-22 November) hanya 32,8 persen. Selisih ini dianggap terlalu jauh dari margin of error yang seharusnya.

Guru Besar Universitas Andalas, Asrinaldi mendesak Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) mengaudit data mentah SMRC guna menjelaskan perbedaan tersebut. 

Menurutnya, pembongkaran data dan evaluasi metode sangat penting untuk menjaga kredibilitas lembaga survei.

“Saya pikir Dewan Etik Persepi perlu mendalami perbedaan ini. Audit data mentah dan proses SOP harus dilakukan untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Asrinaldi, dikutip Sabtu (23/11/2024).

Ia menambahkan, audit menyeluruh merupakan satu-satunya cara untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga survei.

Kasus serupa juga pernah terjadi pada survei Pilgub Jateng sebelumnya. Survei SMRC pada Oktober 2024, yang dilakukan bersamaan dengan survei LSI Denny JA, menunjukkan hasil signifikan berbeda meski periode surveinya hampir sama.

Asrinaldi, menilai konsistensi dalam metodologi survei sangat penting untuk memastikan keakuratan data dan tidak membingungkan publik. 

“Jika tidak, perbedaan tajam seperti ini hanya akan memperburuk kepercayaan publik terhadap lembaga survei di Indonesia,” tutupnya. 

Penulis :
Aditya Andreas

Terpopuler