Pantau.com - Cabang olahraga (cabor) pencak silat untuk pertama kalinya akan dipertandingkan di ajang Asian Games 2018, usai Dewan Olimpiade Asia (OCA) menyetujui usulan tuan rumah, untuk mempertandingkan seni beladiri warisan leluhur bangsa Indonesia ini.
Oleh karena itu, tak ingin malu berlaga di rumah sendiri, cabor pencak silat akan berupaya tampil maksimal di ajang olaraga empat tahunan ini.
Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) mengatakan ingin meraih medali sebanyak mungkin demi pertaruhan gengsi para pendekar Indonesia. PB IPSI menargetkan minimal dua medali emas bisa dipenuhi seperti harapan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pelatnas Pencak Silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pekan lalu.
Baca juga: Tinjau Persiapan, Jokowi Targetkan Pencak Silat Raih Dua Medali emas
Pelatih Tim Pencak Silat Indonesia, Abas Akbar menjelaskan memang tidak mudah menjawab tantangan tersebut mengingat peta kekuatan pencak silat sudah merata di kawasan Asia.
"Kami akan berusaha menjawab tantangan dua medali emas yang diinginkan Presiden Joko Widodo. Kalau bisa lebih dari dua emas akan kami sumbangkan demi kejayaan Kontingen Indonesia," ujar Abas Akbar, di Padepokan Pencak Silat, Kawasan TMII, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.
Untuk meraih target yang diharapkan, tim pelatih telah menyusun serangkaian program pelatnas yang telah dilakoni para atlet. Salah satunya adalah menjalani uji coba turnamen Internasional, seperti pada kejuaraan di Vietnam, Thailand, dan terakhir pada Belgia Open Mei 2018.
Baca juga: Menpora Harapkan Cabor Paralayang Raih Minimal 1 Medali Emas di Asian Games 2018
"Di Belgia Open 2018, kita sukses meraih 7 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Ini bisa dijadikan modal bagi para pesilat untuk menghadapi persaingan nanti," ujar Abas.
Tampil perdana di ajang Asian Games, cabor pencak silat akan memperebutkan 16 medali emas dari 16 nomor dengan rincian 10 nomor tanding (tujuh putra dan tiga putri) dan enam nomor seni (tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta regu putra dan putri).
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
