Pantau.com - Tentara Israel menyerbu masuk Masjid Al Aqsha di Jerusalem, yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat Muslim, pada Jumat, 27 Juli 2018, untuk menangkap para pemuda yang dituding melempar batu dan petasan ke arah tentara di luar kompleks masjid.
Serbuan yang kesekian kalinya di tempat yang selama ini dianggap sebagai lambang harapan kemerdekaan Palestina tersebut, terjadi bersamaan dengan tewasnya seorang pria peserta demonstrasi di perbatasan Jalur Gaza karena ditembak oleh militer Israel.
Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa tentara mendatangi ke dalam Masjid Al Aqsha untuk menangkap para pelaku pelemparan batu dan petasan, yang terjadi saat kedua pihak berkonfrontasi di sekitar kompleks masjid.
Baca juga: Israel Tembak Jatuh Pesawat Militer Suriah, Golan Bergejolak
Hingga kini belum ada kabar terkait adanya kekerasan di dalam masjid. Namun sejumlah saksi menyebutkan bahwa sekitar 20 pemuda ditahan oleh kepolisian, sebelum ibadah di dalam masjid dilanjutkan.
Polisi mengaku telah menahan 24 orang, dan menambahkan bahwa empat anggota mereka terluka dalam bentrokan tersebut. Sementara itu otoritas Muslim setempat mengatakan puluhan orang terluka akibat granat setrum dari pihak Israel.
Baca juga: Balas Serangan Militan, Tank Israel Tembak Mati 2 Pejuang Hamas
"Serangan Israel yang terus-menerus terhadap tanah rampasan Jerusalem justru akan meningkatkan ketegangan dan menyeret kawasan ini ke dalam perang agama yang ingin kami hindari," kata kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pernyataan tertulis.
Kompleks Masjid Al Aqsha, yang juga menjadi tempat suci bagi kaum Yahudi, termasuk dari wilayah yang dirampas oleh Israel pada masa perang 1967 melawan Jordania. Pemerintah Jordania hingga kini masih menjadi pengurus masjid tersebut.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
