Pantau.com - Warga negara Amerika Serikat diperingatkan untuk tidak melalukan perjalanan ke Venezuela sampai pemberitahuan lebih lanjut, menyusul dengan krisis politik yang tengah terjadi di negara itu.
"Meduro setuju untuk duduk bersama dengan oposisi untuk bernegoisasi terkait dengan sanksi Amerika Serikat dan memotong pendapatan minyak. Guaido menjadi sasaran oleh Mahkamah Agung Venezuela. Protes besar-besaran akan terjadi lagi hari ini. Warga Amerika dilarang melakukan perjalanan ke Venezuela hingga pemberitahuan lebih lanjut," ucap Trump dalam akun Twitternya pada Rabu (30 Januari 2019), seperti dilansir Sputnik, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Krisis Politik, Maduro Siap Duduk Bersama Oposisi Bahas Kepentingan Venezuela
Oposisi Venezuela telah merencanakan unjuk rasa besar pada 30 Januari sebagai krisis politik di negara Amerika Latin dengan sanksi yang telah diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap Caracas dan penyelidikan mengenai deklarasi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Sebelumnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam wawancara mengatakan bahwa dirinya sudah siap untuk memulai negoisasi dengan oposisi dengan partisipasi mediator dari luar.
Baca juga: Kelompok Lima Tidak Ingin Ada Intervensi Militer di Venezuela
Pada 23 Januari, ketua oposisi yang dipimpin oleh Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido, menyatakan dirinya sebagai kepala negara Venezuela yang sah untuk sementara di tengah protes anti pemerintah di Caracas.
Amerika Serikat dengan beberapa negara, telah mencurigai pemilihan umum di Venezuela dengan hasil Presiden Nicolas Maduro kembali menduduki kepala negara. Namun, Maduro membantah tuduhan tersebut, dan mengklaim bahwa AS telah mencoba melakukan kudeta di negaranya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
