
Pantau.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merealisasikan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp5,16 triliun atau 63,82 persen. Realisasi ini lebih kecil dibandingkan target pada November yakni sebesar 68,94 persen.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan realisasi anggaran tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk belanja barang Rp3,15 triliun. Sementara untuk belanja modal dan belanja pegawai masing-masing Rp1,14 triliun dan Rp870 miliar.
"Capaian strategis antara lain target lifting migas lifting minyak bumi 744 MBOPD dan gas bumi 1.050 MBOPD. Rasio elektrifikasi 98,86 persen. Capaian kita 170 titik sebagai mana yang ditargetkan ini kan kita lanjutkan 2024," ujar Arifin Tasrif dalam rapat kerja di Ruang Rapat Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Rabu 27 November 2019.
Baca juga: Menteri ESDM: Eksplorasi Migas Harus Ditingkatkan
Ia juga menambahkan pada tahun depan pagu anggaran dari Kementerian ESDM adalah sebesar Rp9,67 triliun. Dari itu 49,06 persen di antaranya alias Rp4,74 triliun diperuntukkan untuk belanja barang.
Untuk 41,36 persen atau sebesar Rp3,90 triliun diperuntukkan belanja modal dan 9,58 persen, di antarannya untuk belanja pegawai atau sebesar Rp930 miliar.
"Dengan pagu anggaran tersebut kami prioritaskan untuk pembangunan publik fisik yakni infrastruktur untuk masyarakat," lanjutnya.
Baca juga: ESDM: Kontrak Blok Corridor Diteken Gunakan Skema Gross Split
Pagu anggaran Kementerian ESDM pada 2020 meningkat 9,37 persen dibandingkan dengan tahun ini yang hanya Rp5,16 triliun. Hal ini membuat Kementerian ESDM menjadi salah satu kementerian yang memiliki anggaran terbesar.
Dengan anggaran itu, Kementerian ESDM akan memenuhi Pembangunan Fisik yang mencapai 58,42 persen atau Rp5,65 triliun, belanja aparatur dengan porsi 23,12 persen atau sebesar Rp2,24 triliun, dan belanja non fisik dengan porsi 18,46 persen atau Rp1,78 triliun.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta