Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wuih! Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.719 Triliun

Oleh Martina Prianti
SHARE   :

Wuih! Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.719 Triliun

Pantau.com Bank Indonesia (BI) mencatat total utang luar negeri Indonesia pada akhir tahun lalu mencapai USD352,2 miliar, setara Rp4.719,4 triliun (1USD=Rp13.400).

Data Utang Luar Negeri (ULN) BI menyebutkan ULN Indonesia pada akhir 2016 tercatat baru USD320 miliar, setara Rp4.288 triliun.

Peningkatan ULN Indonesia, didorong dari kenaikan utang publik yakni pemerintah dan bank sentral sebesar 14 persen (yoy) dari 2016 menjadi USD180,6 miliar, setara Rp2.420,8 triliun. Sebelumnya utang Indonesia dari pemerintah dan bank sentral hanya USD158,2 miliar, setara Rp2.210,9 triliun.

Sementara ULN swasta atau korporasi baik bank maupun nonbank, tercatat hanya naik enam persen dari USD161,7 miliar atau setara Rp2.167 triliun, menjadi USD171,6 miliar atau senilai Rp2.299,7 triliun. 

Baca juga: Hore! Investor Percaya, IHSG Torehkan Rekor Baru Jadi 6.689 Poin

Disebutkan, posisi ULN swasta pada akhir triwulan IV 2017 terutama dimiliki oleh sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan. 

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta, mencapai 76,9 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pangsa pada triwulan sebelumnya sebesar 77 persen.

"Perkembangan ULN ini terjadi sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi. 

Berdasarkan jangka waktu, ULN tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,1 persen dari total ULN. Kendati demikian, dari sisi pertumbuhan, ULN jangka pendek tercatat tumbuh lebih kencang sebesar 20,7 persen (yoy).

Baca juga: Nilai Jatuh Tempo Pokok Utang Indonesia Naik, Kenapa Harus Waspada?

Menurut Bank Sentral, perkembangan ULN pada akhir 2017 masih terkendali. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di akhir tahun lalu, tercatat stabil di kisaran 34 persen. 

Selain itu, rasio utang jangka pendek terhadap total ULN juga relatif stabil di kisaran 13 persen. "Kedua rasio ULN tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara peers (negara dengan kemampuan ekonomi setara)," kata Agusman.

Baca juga: Menilik Inklusi Keuangan


Penulis :
Martina Prianti