Pantau - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengkritik keras pemberian karpet merah kepada investor asing di sektor pertambangan.
Ia meminta agar pemerintah mengubah pola pikir dan lebih mengutamakan investor lokal untuk mengelola kekayaan alam di Indonesia.
"Pandangan pemerintah diubah, kita bikin listrik, investasi lebih Rp10 triliun dan hampir semua anak bangsa yang mengerjakan," katanya di Makassar, Senin, (30/1/2023).
JK mengatakan, paradigma soal keberadaan investor asing perlu diubah untuk mengantisipasi terjadinya konflik horizontal seperti yang terjadi di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
"Pak Gubernur, tenggara, utara harus dikembalikan tambang ke masyarakat. Supaya jangan terulang lagi yang lebih besar, konflik yang terjadi di Morowali," ujar JK.
Seperti diketahui, bentrokan antara para pekerja asing dan lokal sempat terjadi di PT GNI pada Sabtu, 14 Januari lalu. Bentrokan dipicu karena adanya kecemburuan sosial dan rasa diskriminasi terhadap pekerja lokal.
Dalam peristiwa ini, dua orang dikabarkan menjadi korban jiwa. Akibatnya, PT GNI menutup operasional mereka selama dua pekan.
Ia meminta agar pemerintah mengubah pola pikir dan lebih mengutamakan investor lokal untuk mengelola kekayaan alam di Indonesia.
"Pandangan pemerintah diubah, kita bikin listrik, investasi lebih Rp10 triliun dan hampir semua anak bangsa yang mengerjakan," katanya di Makassar, Senin, (30/1/2023).
JK mengatakan, paradigma soal keberadaan investor asing perlu diubah untuk mengantisipasi terjadinya konflik horizontal seperti yang terjadi di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
"Pak Gubernur, tenggara, utara harus dikembalikan tambang ke masyarakat. Supaya jangan terulang lagi yang lebih besar, konflik yang terjadi di Morowali," ujar JK.
Seperti diketahui, bentrokan antara para pekerja asing dan lokal sempat terjadi di PT GNI pada Sabtu, 14 Januari lalu. Bentrokan dipicu karena adanya kecemburuan sosial dan rasa diskriminasi terhadap pekerja lokal.
Dalam peristiwa ini, dua orang dikabarkan menjadi korban jiwa. Akibatnya, PT GNI menutup operasional mereka selama dua pekan.
- Penulis :
- Aditya Andreas
