Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Gandeng Toyota, Pengisian di SPBU Hidrogen Pertamina Kurang dari 5 Menit

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Gandeng Toyota, Pengisian di SPBU Hidrogen Pertamina Kurang dari 5 Menit
Foto: Kiri-kanan: Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati usai joint development agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024). (ANTARA/HO-Pertamina)

Pantau – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menghadirkan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station (HRS) alias SPBU Hidrogen berkecepatan tinggi. Nantinya, HRS ini bakal mampu melakukan pengisian hydrogen skala komersial dengan waktu kurang dari lima menit.

Untuk itu, Pertamina NRE berkolaborasi dengan Toyota mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Keduanya sepakat membangun ekosistem yang tidak hanya penting menyiapkan infrastrukturnya tapi juga kerja sama dengan konsumen untuk memastikan tingkat permintaan.

Kerja sama itu ditandai dengan peletakan batu pertama hydrogen refueling station (HRS) di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024). 

Kolaborasi itu juga tertuang dalam Joint Development Agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto serta disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati. 

“Pertamina harus jadi yang terdepan dalam melakukan inovasi, kita jangan jadi followers kalau mau bisnis energi bersih,” ujar Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama dalam sambutannya sebagaimana dikutip dari Pertamina Energia Weekly yang terbit di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Basuki berharap kerja sama ini terus berlanjut antara Pertamina dan Toyota, agar ekosistem hidrogen ini terus berkembang di Indonesia.

Hal tersebut dipertegas oleh Dirut Nicke Widyawati. Menurutnya, Pertamina telah teruji sangat berpengalaman dalam sektor bahan bakar kendaraan.

“Dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang kami miliki, Pertamina jelas paling siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen untuk transportasi. Di tambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekosistem ini,” kata Nicke.

Sementara itu, Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro memyampaikan, peletakan batu pertama hydrogen refueling station ini menjadi salah satu milestone dalam membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.

Namun tidak kalah penting, dia menggarisbawahi, dalam menciptakan ekosistem adalah berkolaborasi tidak saja di sisi hulu tapi di sisi hilir. 

“Untuk itu di sini kami bekerja sama dengan Toyota yang telah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di HRS kami. Kami sangat menyambut baik kolaborasi strategis ini,” ungkap Dannif.

Dannif menambahkan, hadirnya hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi, di mana masyarakat pengendara kendaraan bermotor ke depan tidak hanya memiliki pilihan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik saja tapi juga hidrogen sebagai alternatif bahan bakar. 

Untuk itu Pertamina antusias bila semakin banyak penyedia infrastruktur di sektor ini karena akan semakin cepat dan banyak terbangun infrastruktur sehingga membantu mempercepat penciptaan pasar serta terbentuknya ekosistem di Indonesia.

President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto mengungkapkan hal senada. Pihaknya sangat bangga menjadi bagian dari proyek ini dan menyediakan kendaraan hidrogen teknologi terdepan dan bersama-sama memastikan mekanisme pengisian hidrogen yang cepat, efisien dan aman. 

“Semoga stasiun pengisian hidrogen ini akan menjadi contoh dan menjadi model bagi proyek serupa di masa mendatang,” ucapnya penuh harap.

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia di mana akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen. 

Dannif mengatakan, Pertamina NRE memiliki aspirasi tidak hanya menjadi pemain domestik tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada tahun 2031-2040. Hidrogen dinilainya menjadi salah satu portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin