HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Genjot Kinerja Ekspor Redam Dampak Perlambatan Negara Maju

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Pemerintah Genjot Kinerja Ekspor Redam Dampak Perlambatan Negara Maju
Foto: Tangkapan layar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah). (Pantau/Kemenkeu.go.id)

Pantau - Berbagai risiko ketidakpastian situasi geopolitik masih mewarnai dinamika perekonomian global. Begitu juga dengan masalah perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan dan energi.

Perlambatan kondisi perekonomian pun terjadi di sejumlah negara maju. Mereka yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, antara lain, Jepang dan Inggris, terutama disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi dan melemahnya permintaan domestik.

“Mencermati kondisi tersebut, Pemerintah terus memonitoring dampak transmisi perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian nasional, khususnya Jepang. Indonesia memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan Jepang, seperti pada aspek investasi dan ekspor-impor,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiaso dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi dalam dua kuartal berturut-turut memberikan sinyal bahwa Jepang dan Inggris akan masuk ke dalam resesi secara teknikal, meski demikian masih terlalu dini untuk menilai bahwa kedua negara tersebut akan memasuki kondisi resesi ekonomi. 

Jepang merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor bagi Indonesia dengan komoditas utama ekspor batubara, komponen elektronik, nikel dan otomotif. 

Tercatat, ekspor Indonesia ke Jepang sepanjang tahun 2023 berada pada peringkat ke-4 dengan total mencapai 18,8 miliar dolar AS, sementara Foreign Direct Investment Jepang ke Indonesia tahun 2023 juga berada pada peringkat ke-4 dengan total sebesar 4,63 miliar dolar AS.

Hingga saat ini perekonomian nasional diklaim masih menunjukkan resiliensi dengan capaian pertumbuhan yang solid. Kondisi ini ditopang oleh permintaan domestik yang terus tumbuh dan dijaga dengan inflasi yang terkendali.

Meski begitu, pemerintah tetap mengambil sejumlah langkah antisipatif terhadap risiko ekonomi global tersebut untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap stabil.

Guna menjaga ketahanan sektor eksternal yakni neraca dagang, Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 416 Tahun 2023 tentang Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satgas Peningkatan Ekspor Nasional. 

“Satuan tugas tersebut akan berupaya meningkatkan kinerja ekspor nasional guna memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi baik melalui penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM. Selain itu, upaya penjajakan dalam rangka membuka pasar baru untuk pengembangan ekspor juga terus dilakukan oleh Pemerintah,” terang Ses Menko Perekonomian.

Penulis :
Ahmad Munjin