Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kementan Ulang Masa Kejayaan Lada Tanah Air Sebagai King of Spices

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Kementan Ulang Masa Kejayaan Lada Tanah Air Sebagai King of Spices

Pantau.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali menyampaikan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan lada dan komoditas rempah-rempah Indonesia lainnya.

"Indonesia pernah berjaya dengan rempah- rempah. Sesuai arahan Presiden RI, kita harus kembalikan kejayaan itu. Peneliti-peneliti kita adalah kunci keberhasilan sektor pertanian. Karena itu, terus hasilkan inovasi dan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia," ungkap Amran..

Amran mengharapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk terus menghasilkan inovasi dan teknologi yang dapat dimanfaatkan petani rempah Indonesia dengan mencontoh teknologi seperti Jerman dan Taiwan. 

"Kami dan Menteri Pertanian Taiwan akan bekerja sama untuk membangun fasilitas Rain Water Harvesting System. Jangan sampai air hujan yang turun di Indonesia ini langsung jatuh ke laut, tapi sebelumnya harus bisa dimanfaatkan untuk pertanian Indonesia,” ujar Amran.

Baca juga: Kenapa Ekspor Fesyen Muslim Indonesia Kalah dari Negara Tetangga?

Dalam sambutannya, Amran mengapresiasi Inovasi Modifikasi Teknologi Agronomi Lada Perdu (IMTAg-Lada Perdu) yang digagas oleh Muhammad Syakir. Amran mengharapkan dengan metode tersebut, Indonesia bisa kembali menjadi produsen lada nomor satu di Dunia.

"Sekarang produksi kita masih sekitar 80 ribu ton, kalah dari Vietnam yang mencapai 160 ribu ton. Kami harapkan target 277 ribu ton yang disampaikan Pak Profesor (Muhammad Syakir)  dapat dicapai dalam dua tiga tahun ini," tegas Amran.

Amran juga memberikan tugas khusus kepada  Syakir untuk memonitor upaya Indonesia untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia. Diharapkan dalam masa sisa tugasnya sebagai Kepala Balitbangtan, Syakir mampu mengorkestrasi keterlibatan beragam pihak dalam upaya ini, mulai dari pengembangan perbenihan sampai dengan upaya merebut kembali pasar di manca negara.

Dalam orasi yang mengangkat topik ‘Inovasi Teknologi Budidaya Lada Perdu Mendukung Peningkatan Produksi Dan Daya Saing Lada Nasional’, Syakir menyampaikan bahwa IMTAg-Lada Perdu ditujukan untuk mendukung peningkatan produksi dan daya saing lada yang berhadapan dengan makin terbatasnya tenaga kerja dan kepemilikan lahan, serta makin mahalnya usahatani lada. Sebagai King of Spices, lada Indonesia dikenal dengan cita rasanya, baik lada putih maupun lada hitam.

"Dengan pengembangan teknologi ini maka akan terbuka peluang bagi pengembangan tanaman lada di berbagai agro-ekosistem, baik secara monokultur ataupun tumpang sari, dengan ongkos produksi yang lebih murah," tutur Syakir.

Baca juga: Pemerintah Lebih Fokus Sertifikasi Halal untuk Makanan

Berbagai inovasi teknologi lada juga sudah banyak dihasilkan Balitbangtan, mulai varietas unggul, perbenihan, teknologi budidaya, teknologi pengendalian OPT, model farming, teknologi panen dan prosesing yang dapat menghasilkan lada hitam atau lada putih.

Selain itu terdapat dua varietas yang baru saja dilepas tahun 2017, yaitu Ciinten dari Jawa Barat dan Malonan 1 dari Kalimantan Timur.  Produktivitas dua varietas ini cukup tinggi, yaitu 2.4 hingga 3.2 ton per hektare.

"Berbagai komponen teknologi tersebut juga sangat sesuai untuk mendukung pengembangan IMTAg-Lada Perdu," terang Syakir.

Penulis :
Nani Suherni

Terpopuler