
Pantau - Pada semester I 2024, PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil mencetak rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp123.5 miliar.
Laba bersih tersebut meningkat sebesar 177,2 persen YoY. Laba bersih SUNI pada semester I 2024 ini telah melampaui target tahun ini dengan pencapaian sebesar 113,0 persen.
SUNI berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp522,4 miliar pada semester I 2024 atau meningkat 98.6 persen YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 dan telah mencapai target pendapatan Perseroan tahun ini sebesar 56,6 persen.
Peningkatan pendapatan usaha tersebut seiring dengan petumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang masing-masing tumbuh sebesar 66.8 persen YoY dan 416,4 kali YoY.
Baca juga: Gaet 2 Tender Pertamina EP, SUNI Makin Pede Capai Target Tahun Ini
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, SUNI juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 19.1 persen menjadi Rp700,5 miliar dibandingkan periode 4Q 2023. Peningkatan ekuitas tersebut sudah termasuk dengan pembagian dividen sebesar Rp11 miliar sesuai dengan Keputusan RUPST pada tanggal 12 Juni 2024. Perseroan juga berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Pada semester I 2024, SUNI berhasil mendapatkan arus kas positif dari aktivitas operasional sebesar Rp104,0 miliar, atau meningkat sebesar 181,7 persen YoY. Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp82,6 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 28,7 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp64,2 miliar.
Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 106,9 persen YoY disebabkan oleh transaksi pembayaran utang yang dilakukan Perseroan pada semester I 2024.
Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra menyatakan SUNI berhasil membukukan peningkatan kinerja yang sangat signifikan pada semester I 2024 sebagai hasil dari implementasi langkah-langkah strategis Perseroan di tahun ini.
Sampai dengan semester I ini, Perseroan telah mencetak rekor laba tertinggi dan telah melampaui target tahunan tahun 2024. Dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan keberhasilan
Perseroan memenangkan tender-tender yang signifikan memberikan peluang bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan kinerjanya dan menjamin keberlangsungan usaha ke depannya.
“Saat ini Perseroan masih berfokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari entitas anak Perseroan, PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Fasilitas plant 2 RTM ini ditargetkan untuk dapat beroperasi pada tahun 2025,” kata Willy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Baca juga: Pemegang Saham Semringah, SUNI bakal Guyur Dividen Tunai Rp11 Miliar
Dia mengharapkan, peningkatan kapasitas produksi tersebut dapat semakin meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin dan ketersediaan OCTG tubing secara nasional.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono mengatakan bahwa pada semester ini Perseroan telah menyelesaikan pendirian workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree sebagai Langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).
Saat ini, PSM tengah mengurus perijinan dan sertifikasi yang diperlukan agar dapat segera beroperasi secara komersial. PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi Perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.
“Perseroan menargetkan PSM dapat beroperasi dan berkontribusi pada kinerja SUNI pada kuartal ke-4 tahun ini,” tambah Bambang.
Direktur Keuangan PT Sunindo Pratama Tbk, Freddy Soejandy juga menambahkan bahwa Perseroan akan merevisi beberapa target keuangan Perseroan karena pencapaian yang sangat baik pada semester I 2024 ini, di mana pencapaian Perseroan telah melampaui target laba bersih tahun ini.
Selain itu, Perseroan juga menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp327,4 miliar pada tahun ini untuk melaksanakan rencana investasi di RTM dan PSM.
“Diharapkan rencana capex tersebut akan dapat direalisasikan sepanjang semester II tahun ini seiring dengan kegiatan proyek yang akan semakin meningkat,” tambah Freddy.
- Penulis :
- Ahmad Munjin