Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Menari di Atas Penderitaan Aktivitas Ekonomi AS

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Rupiah Menari di Atas Penderitaan Aktivitas Ekonomi AS
Foto: Personel Brimob bersiaga saat Kick Off Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2024 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/3/2024). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Pantau - Data aktivitas ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan lemah ke depan menguntungkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (20/8/2024).

Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah naik 56 poin atau 0,36 persen menjadi Rp15.494 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.550 per dolar AS.

 "Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan perlemahan setelah data aktivitas ekonomi ke depan leading index yang sangat lemah," kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Baca juga: Rupiah Perkasa setelah Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet

CB Leading Index AS secara month on month (mom) pada Juli 2024 tercatat sebesar -0,6 persen, lebih lemah dibandingkan perkiraan -0,3 persen dan lebih rendah dibandingkan Juni 2024 sebesar -0,2 persen. 

Dolar AS juga masih dalam tekanan oleh antisipasi investor pada pidato Ketua bank sentral AS Jerome Powell pekan ini yang diharapkan akan memberikan pernyataan dovish terkait arah kebijakan suku bunga acuannya. 

Saat ini peluang penurunan suku bunga AS pada September 2024 masih sebesar 25 basis poin (bps), investor akan kembali menghitung kemungkinan setelah pidato Powell. 

Lukman memprediksi nilai tukar rupiah berada di rentang Rp15.500 per dolar AS sampai dengan Rp15.600 per dolar AS.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Jokowi Jadi Angin Segar bagi Nilai Tukar Rupiah

Penulis :
Ahmad Munjin