
Pantau - Pernyataan hawkish dari Ketua Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell berbuntut pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/10/2024).
Pada Selasa sore, nilai tukar rupiah ditutup melemah 66 poin atau 0,44 persen menjadi Rp15.206 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah terhadap dolar AS yang menguat menyusul pernyataan hawkish dari Kepala The Fed, Powell, akan langkah mereka ke depannya.
Demikian dikatakan analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Powell mengingatkan para investor agar tak berharap apabila The Fed ke depannya akan kembali memangkas suku bunga sebesar 50 basis points (bps). Ketua Bank Sentral AS tersebut mengindikasikan kemungkinan lebih besar adalah pemotongan 25 bps.
Baca juga: Rilis Inflasi PCE AS di Bawah Ekspektasi, Nilai Tukar Rupiah Tergerus
Selain itu, faktor lain pelemahan rupiah ialah terkait data inflasi Indonesia yang menunjukkan deflasi pada bulan September. Ini artinya telah terjadi deflasi lima bulan beruntun, sehingga menciptakan kekhawatiran terhadap permintaan yang lemah.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Indonesia September 2024 mencapai 1,84 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun, terjadi deflasi 0,12 persen secara bulanan (month to month/mtm) yang menyebabkan Indonesia mengalami deflasi lima bulan beruntun.
“Rupiah besok akan tergantung data manufaktur ISM (Institute for Supply Management) AS dan tenaga kerja JOLT (Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLT) yang akan dirilis nanti malam. Walaupun tanpa ada kejutan dari data nanti malam, besar kemungkinan dolar AS masih akan melanjutkan penguatan oleh faktor Powell tadi, serta eskalasi perang di Timteng (timur tengah) masih akan mendukung dolar AS. Namun, tentunya investor juga masih dalam euphoria stimulus ekonomi China, sehingga walau rupiah melemah (tetapi) akan terbatas,” ungkap Lukman.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa (1/10/2024) melemah ke level Rp15.210 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.144 per dolar AS.
Baca juga: Penurunan Utang RI Bikin Rupiah Betah di Zona Hijau
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin