Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

OJK Cabut Izin PT Rindang Sejahtera Finance Lantaran Tak Kunjung Sehat

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

OJK Cabut Izin PT Rindang Sejahtera Finance Lantaran Tak Kunjung Sehat
Foto: Ilustrasi Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Antara)

Pantau - Izin usaha PT Rindang Sejahtera Finance (PT RSF) di Jakarta Pusat dicabut, lantaran perusahaan tidak dapat disehatkan.

Sampai dengan batas waktu yang telah disetujui, PT RSF tidak dapat melakukan perbaikan tingkat kesehatan dan pemenuhan ketentuan dimaksud.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M Ismail Riyadi di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Ismail menuturkan OJK sebelumnya menetapkan PT RSF sebagai perusahaan pembiayaan dengan status Pengawasan Khusus dengan pertimbangan Tingkat Kesehatan (TKS) memiliki predikat tidak sehat. 

Baca juga: Tak Kunjung Sehat, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nature Primadana Capital

OJK telah memberikan waktu sesuai ketentuan kepada direksi, dewan komisaris, dan pemegang saham PT RSF untuk melakukan langkah-langkah guna perbaikan tingkat kesehatan dan pemenuhan ketentuan. Namun, perusahaan tidak dapat melakukan perbaikan tingkat kesehatan. 

Pencabutan izin usaha PT RSF dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan secara konsisten dan tegas untuk menciptakan industri perusahaan pembiayaan yang sehat dan terpercaya, serta melindungi konsumen. 

Dengan telah dicabutnya izin usaha dimaksud, PT RSF dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang perusahaan pembiayaan. 

Baca juga: Ini Alasan OJK Cabut Izin Usaha 14 Bank Secara Bertahap

PT RSF diwajibkan untuk menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, antara lain menyelesaikan hak dan kewajiban debitur, kreditur, dan atau pihak lainnya, menyelenggarakan rapat umum pemegang saham paling lambat 30 hari kerja sejak tanggal dicabutnya izin usaha untuk memutuskan pembubaran badan hukum PT RSF serta membentuk Tim Likuidasi. 

Perusahaan itu juga harus memberikan informasi secara jelas kepada debitur, kreditur, dan atau pihak lainnya yang berkepentingan mengenai mekanisme penyelesaian hak dan kewajiban, menyediakan Pusat Informasi dan Pengaduan Nasabah di internal Perusahaan, serta melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 

Selain itu, PT RSF juga dilarang untuk menggunakan kata finance, pembiayaan, dan atau kata yang mencirikan kegiatan perusahaan pembiayaan, pada nama Perusahaan.

Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha PT Akur Dana Abadi dan PT Semangat Gotong Royong

Penulis :
Ahmad Munjin