Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sentimen AS Jadi Fokus Investor, Begini Cara Berburu Cuan di Reksa Dana dan Saham

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Sentimen AS Jadi Fokus Investor, Begini Cara Berburu Cuan di Reksa Dana dan Saham
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Antara/Erlangga Bregas Prakoso)

Pantau – Sentimen dari sejumlah data ekonomi AS ditengarai bakal mewarnai laju pasar sepekan ke depan. Begitu juga dengan sentimen dari Presiden Prabowo Subianto. 1 reksa dana dan 3 saham potensial cuan. Apa saja?

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas David Kurniawan mengatakan, pekan ini akan menjadi pekan yang sangat sibuk di Amerika Serikat. 

“Sebab, investor fokus pada estimasi awal pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III, non-farm payrolls, tingkat pengangguran dan lowongan pekerjaan JOLTS,” katanya dalam riset pekanan yang diterbitkan di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Rilis data penting lainnya akan mencakup ISM Manufacturing PMI, kepercayaan konsumen CB, laporan inflasi PCE dan angka pengeluaran dan pendapatan pribadi.

“Pergerakan investor asing juga wajib diamati pekan ini,” ucapnya.

Baca juga: Ini Alasan Pemula Berani Investasi dengan Optimisme Presiden Prabowo

Diketahui selama sepekan terakhir, investor asing mencatatkan net sell 1,7 Triliun di pasar reguler dengan penjualan terbesar di saham BBRI.

"Maka dari itu, pergerakan investor asing di pekan depan sangat perlu dicermati, mengingat kepemilikan asing di saham saham dengan market cap besar juga sangat berpengaruh," tandas David.

Sementara itu terkait sentimen ketiga yakni sentimen kebijakan energi dan pembangunan dalam negeri, euforia dalam negeri juga belum sepenuhnya selesai dengan dilantiknya Presiden ke-8 Indonesia. 

Terlebih, Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya swasembada pangan dan energi di tengah situasi global yang tidak menentu. Selain itu, presiden turut menginstruksikan kementerian terkait untuk segera merumuskan program hilirisasi 26 komoditas dan melanjutkan pembangunan dan program makan bergizi.

Baca juga: Ada Sentimen Kabinet Presiden Prabowo, Berikut Rekomendasi Sahamnya

“Kebijakan Presiden Prabowo ini tentu memberi sengatan positif pada emiten yang berhubungan dengan energi dan pembangunan, seperti TAPG dan SMGR,” tegas David.

Reksa Dana dan Saham Pilihan Pekan Ini

Berkaca pada sejumlah sentimen, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 1 Reksa Dana Saham Power Fund Series dan 3 saham untuk trading pada pekan ini hingga Jumat, 1 November 2024.

1. Reksa Dana Saham Premier ETF PEFINDO i-Grade

Rekomendasi Buy Reksa Dana Saham Premier ETF PEFINDO i-Grade (XIPI). Reksa Dana Saham Power Fund Series ini layak dikoleksi di tengah tekanan eksternal dan sentimen global. 

Tekanan-tekanan tersebut antara lain akibat potensi Trump 2.0 dengan kebijakan inflationary-nya dan ekspektasi pemotongan suku bunga Fed yang mungkin lebih lambat, penguatan indeks Dolar terus menekan Rupiah yang menghambat laju IHSG. 

Namun, kinerja keuangan large-cap stocks yang solid dan credit rating yang sudah teruji dengan minimal IdBBB- tentu akan membuat Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) XIPI menjadi pilihan yang menarik di tengah ketidakpastian ini.

2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 

Rekomendasi Buy saham SMGR (Current Price: 4.390, Entry: 4.390, Target Price: 4.750 (+8,20 persen), Stop Loss: < 4.200 (-4,33 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:1,9).

Sektor barang baku seperti semen mendapat sentimen positif karena prospek yang cerah seiring program Presiden Prabowo yang berkeinginan membangun 15 juta rumah, sehingga permintaan semen sebagai bahan penunjang properti dapat meningkat.

3. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) 

Rekomendasi Buy on Pullback saham TAPG (Current Price: 910, Entry: 890, Target Price: 975 (+9,55 persen), Stop Loss: < 855 (-3,93 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,4).

Harga CPO genap naik 4 hari beruntun. Selama 4 hari tersebut, harga melonjak 7,92 persen. Alasan pertama kenaikan harga CPO adalah keterbatasan pasokan. 

Malaysian Palm Oil Board (MPOB) melaporkan bahwa produksi CPO Negeri Harimau Malaya turun 3,8 persen pada September dibandingkan Agustus. Emiten ini juga tertopang sentimen kebijakan yang digaungan Presiden Prabowo terkait energi.

4. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) 

Rekomendasi Buy on Breakout saham ARNA (Current Price: 1.610, Entry: 1.640, Target Price: 1.750 (+6,7 persen), Stop Loss: < 1.590 (-3,0 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1: 2,2).

"IPOT melihat faktor industri akan membaik didorong oleh langkah anti–dumping yang diterapkan oleh pemerintah, seperti bea masuk anti–dumping (BMAD) dan peraturan SNI akan membatasi impor ubin murah. Di sisi lain, program pemerintah dalam pembangunan rumah terjangkau harapan-nya akan berdampak terhadap ARNA," imbuh David.

Baca juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Senin, 28 Oktober 2024

Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. 

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin