
Pantau – Investor Jepang digadang-gadang membeli 25 persen saham perusahaan industri energi terbarukan PT Hero Global Investment Tbk (HGII). Pembelian itu dilakukan melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
HGII mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan terbuka di Tokyo Stock Exchange yaitu Shikoku Electric Power Company Inc atau Yonden (TYO:9507) yang bergerak di bidang pembangkit sekaligus penjualan listrik di wilayah Shikoku, Jepang.
“Kemitraan ini menjadi tonggak penting untuk meningkatkan pembangkit energi baru terbarukan atau EBT di Indonesia, seiring keahlian Yonden dengan portofolio pembangkit EBT lebih dari 1.000 mega watt (MW),” kata Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Yonden melalui anak perusahaannya yaitu SEP International Netherlands B.V. (SEPI) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan Pemegang Saham Pengendali HGII pada 8 November 2024.
Baca juga: MR.DIY Gunakan Dana Segar dari IPO Sebesar Rp4,15 Triliun untuk Ekspansi
SEPI akan bergabung menjadi salah satu pemegang saham HGII melalui transaksi jual beli sebagian saham milik Pemegang Saham Pengendali, paling lambat satu bulan setelah HGII melantai di BEI.
"Setelah transaksi itu, Pemegang Saham Pengendali tetap memiliki pengendalian atas HGII dengan kepemilikan mayoritas sebesar 55 persen dan SEPI sebesar 25 persen," ujar Robin.
Robin menjelaskan, struktur kepemilikan saham ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk menggabungkan kekuatan dalam mengembangkan HGII di sektor energi terbarukan di Indonesia.
“Kolaborasi dengan Yonden memberikan peluang besar bagi HGII mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Sejalan dengan tujuan nasional untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan," ujar Robin.
Baca juga: Melalui IPO, Rukun Raharja Siap Divestasi 13 Persen Saham RATU
Robin menjelaskan, rencana ekspansi HGII dalam mengembangkan energi terbarukan ke depan, diantaranya pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg), serta pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) dengan target kapasitas hingga 100 MW pada 2031.
Ia mengatakan, dukungan teknis dan pengalaman Yonden pada tahap pengembangan dan pembangunan proyek serta dalam hal O&M (operation and maintenance) akan memperkuat kemampuan HGII dalam pengelolaan pembangkit listrik secara optimal dan berkelanjutan.
“Bersama dengan Yonden, HGII optimis memberikan kontribusi signifikan bagi industri energi terbarukan di Indonesia,” ujar Robin.
Baca juga: 17 Perusahaan Beraset Ratusan Miliar Antre IPO, Ini Detail Sektornya
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin