HOME  ⁄  Ekonomi

Tren Apresiasi Dolar AS Masih Jadi Tekanan Negatif bagi Rupiah

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Tren Apresiasi Dolar AS Masih Jadi Tekanan Negatif bagi Rupiah
Foto: Arsip - Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Pantau - Tren apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) yang dipicu rilis data pasar tenaga kerja AS yang menguat diperkirakan masih menjadi tekanan negatif bagi nilai tukar (kurs) rupiah.

Data tenaga kerja AS Non-Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu. Angka ini lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.

Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat pada Desember 2024, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas arah kebijakan suku bunga The Fed yang high for longer.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan hal itu seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Data Ekonomi AS yang Solid Jadi Sentimen Negatif bagi Rupiah

Depresiasi kurs rupiah dan kenaikan yield UST (US Treasuries) mempengaruhi yield Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 7-11 basis points (bps).

Sepanjang hari Senin (13/1), volume perdagangan obligasi pemerintah membukukan Rp16,81 triliun, lebih tinggi dari volume perdagangan Jumat (10/1) sebesar Rp12,23 triliun.

“Pemerintah menggelar lelang obligasi (pada Senin 13/1) untuk seri SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan target indikatif sebesar IDR10 triliun. Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS003, PBS030, PBS034, PBS039, dan PBS038,” ujar dia.

Di sisi lain, laporan terbaru dari tim ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump mengenai pendekatan moderat untuk kenaikan tarif impor memicu sentimen risk on di pasar keuangan. Namun, investor cenderung tetap berhati-hati hari ini karena mereka akan menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) AS Desember 2024 pada Rabu (15/1/2025).

Baca juga: Rupiah Coba Siuman di Tengah Penguatan Indeks Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin