
Pantau - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkolaborasi dalam memperluas akses pasar internasional bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dibina oleh Kementerian BUMN
"Kita kedatangan Bapak Menteri Perdagangan Budi Santoso. Salah satunya, kita akan menyesuaikan beberapa program yang mempunyai keberpihakan kepada UMKM," ujar Erick saat konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jumat (24/1).
Erick mengatakan bahwa Kementerian BUMN telah mengambil langkah konkret melalui pengembangan Platform PaDi UMKM yang memberikan akses bagi pelaku UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN.
Pada 2024, platform ini telah mencatat 54 ribu seller dengan total nilai transaksi mencapai Rp58 triliun.
"Fitur ekspor yang tersedia di PaDi UMKM memungkinkan pembeli luar negeri untuk memesan langsung produk UMKM, seperti keberhasilan produsen madu murni yang berhasil menembus pasar Thailand," sambung Erick.
Baca juga: Menteri Erick Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Penyeberangan di Periode Libur Lebaran 2025
Selain itu, sinergi ini didukung oleh peran aktif bank BUMN. Erick menyampaikan, BNI secara rutin mengadakan pelatihan bulanan untuk UMKM, mulai dari pelatihan finansial hingga pengenalan produk perbankan, serta menyediakan produk pembiayaan khusus yang mempermudah akses bagi diaspora dan pelaku usaha ekspor.
BNI juga aktif mempromosikan produk UMKM melalui pameran internasional, didukung oleh jaringan globalnya di delapan negara.
Sementara itu, sambung Erick, BRI terus mendukung sektor mikro dengan menginisiasi acara besar seperti UMKM Expo 2025 yang menargetkan 50 ribu pengunjung.
Acara ini dirancang untuk memperluas akses pasar melalui expo, bazaar, business matching, dan peluang kolaborasi.
Dalam pertemuan tersebut, Erick dan Budi menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas program, termasuk memastikan bahwa pameran UMKM yang diikuti harus memiliki buyer yang jelas.
"UMKM perlu mendapat pendampingan agar bisa tembus ke market. Tadi disepakati semua pameran yang diikuti UMKM sudah harus ada buyer-nya. Ini bagian efisiensi juga yang diminta oleh Bapak Presiden, Pak Prabowo," lanjut Erick.
Baca juga: Jasa Marga Siapkan Langkah Strategis Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
Erick menyampaikan, kedua kementerian saat ini tengah memfinalisasi Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, seperti pengembangan platform digital, pelatihan sumber daya manusia dan penyaluran pembiayaan yang lebih mudah diakses bagi UMKM berorientasi ekspor.
Dengan langkah ini, Erick berharap, sinergi Kementerian BUMN dan Kemendag mampu membawa UMKM Indonesia menuju pasar global secara berkelanjutan.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat