Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekonom Wanti-Wanti Danantara Soal Transparansi demi Perkuat Daya Saing

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Ekonom Wanti-Wanti Danantara Soal Transparansi demi Perkuat Daya Saing
Foto: Arsip - Sejumlah karyawan mengobrol di depan Gedung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta, Jumat (7/2/2025). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Pantau – Kalangan ekonom mewanti-wanti alias menekankan pentingnya menjaga transparansi untuk meningkatkan daya saing Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wanti-wanti itu datang dari Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman. ia mengatakan bahwa peluncuran lembaga tersebut dapat memperkuat ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan mekanisme holding yang lebih terstruktur.

"Dengan kepemilikan 99 persen pada holding operasional dan investasi, Danantara bisa mengkonsolidasikan aset BUMN secara lebih efektif, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi beban fiskal negara dalam pengelolaan perusahaan pelat merah," kata M. Rizal Taufikurahman seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Ia menuturkan bahwa Danantara berpotensi untuk berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional jika benar-benar mampu mempercepat investasi di berbagai sektor strategis, seperti infrastruktur, energi, dan manufaktur.

Baca juga: Kelola Dana Rp14,6 Ribu T, Presiden Luncurkan Danantara 24 Februari

Namun, ia menyatakan bahwa potensi tersebut hanya dapat terwujud jika Danantara memiliki tata kelola yang transparan dan independen dari kepentingan politik.

"Tantangan utama yang harus dihadapi adalah potensi benturan kepentingan, intervensi politik, dan moral hazard dalam pengelolaan BUMN. Tanpa transparansi, Danantara bisa berubah menjadi beban negara, bukan solusi," ujar Rizal.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa kompleksitas birokrasi yang berlebihan berisiko meredam daya saing Danantara dibandingkan dengan model investasi di negara lain.

Ia pun menekankan bahwa keberhasilan Danantara bergantung pada eksekusi kebijakan yang tegas, tata kelola profesionalitas, serta komitmen untuk menjadikan lembaga tersebut sebagai instrumen ekonomi, bukan alat politik.

Baca juga: Pandu Sjahrir Gabung BP Danantara, Siap Dorong Investasi 3 Juta Rumah

"Tanpa transparansi, Danantara bisa justru menjadi alat monopoli atau rent-seeking yang akan merugikan BUMN baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang," imbuh Rizal.

Presiden Prabowo Subianto rencananya akan meluncurkan Danantara secara resmi pada Senin (24/2/2025).

Presiden Prabowo menuturkan bahwa "Daya" berarti energi atau kekuatan, sementara "Anagata" berarti masa depan, sehingga "Daya Anagata Nusantara" berarti energi atau kekuatan untuk tanah air atau Nusantara.

"Jadi, artinya Danantara ini kekuatan ekonomi, dana investasi yang merupakan energi, kekuatan masa depan Indonesia. Kekayaan negara dikelola, dihemat untuk anak dan cucu kita," kata Presiden Prabowo.

Baca juga: Erick Thohir Didaulat Penuh sebagai Pengawas Danantara

Penulis :
Ahmad Munjin