Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

DPR RI Dukung Proyek Baterai EV Terintegrasi, Disebut Tonggak Kemandirian Energi Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

DPR RI Dukung Proyek Baterai EV Terintegrasi, Disebut Tonggak Kemandirian Energi Nasional
Foto: DPR RI Dukung Proyek Baterai EV Terintegrasi, Disebut Tonggak Kemandirian Energi Nasional(Sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri/aa.)

Pantau - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyatakan dukungan penuh terhadap proyek baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi yang dilakukan oleh konsorsium BUMN bersama mitra global, karena dinilai memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global ekosistem kendaraan listrik.

Dari Tambang Nikel ke Sel Baterai, Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci

Andre menegaskan bahwa proyek industri baterai ini tidak hanya menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja, tetapi juga menjadi pilar transformasi industri menuju kemandirian energi nasional.

“Kami di DPR RI mendukung penuh, karena ini membawa nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global,” ujarnya.

Proyek ini dilaksanakan di dua lokasi strategis, yaitu Halmahera Timur dan Karawang, oleh konsorsium yang terdiri dari Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan mitra global Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CBL).

Andre menyebut langkah strategis Antam sebagai tonggak penting dalam pertumbuhan industri nasional yang dipimpin oleh BUMN.

“Proyek industri baterai ini adalah bukti nyata keberhasilan hilirisasi minerba. Ini bukan hanya tentang membangun pabrik, tapi membangun masa depan industri kendaraan listrik Indonesia,” tegasnya.

Hilirisasi Jadi Game Changer Ekonomi Nasional

Proyek ini mencakup rantai produksi baterai EV yang terintegrasi, mulai dari penambangan nikel hingga produksi sel baterai, yang menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam ekosistem kendaraan listrik global.

Andre menyebut proyek ini sebagai titik balik dari ketergantungan terhadap energi fosil dan mendukung agenda hilirisasi yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Program hilirisasi ini sesuai dengan agenda pemerintahan Pak Prabowo. Kami berharap hilirisasi nikel menjadi baterai dapat menjadi game changer ekonomi kita. Bukan sekadar ekspor bahan mentah, tapi ekspor teknologi dan nilai tambah,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa proyek ini harus terus dikawal karena menjadi pintu masuk penguatan industri mobil listrik nasional dan peluang besar dalam transisi energi.


 

Penulis :
Aditya Yohan