
Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal dan inovasi melalui pengembangan tiga subsektor ekonomi kreatif unggulan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Langkah ini diambil mengingat besarnya potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Kabupaten Malang, baik dari sisi sumber daya manusia maupun keragaman produknya.
"Potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Malang sangat besar dan beragam. Ini adalah modal kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal dan inovasi," ungkap perwakilan dari Kementerian Ekraf.
Kabupaten Malang sendiri memiliki jumlah penduduk sekitar 2,7 hingga 2,8 juta jiwa pada tahun 2024, yang dinilai sebagai kekuatan pasar dan sumber daya kreatif yang sangat potensial.
Pengembangan Sektor Kuliner, Kriya, dan Fashion Lokal
Kabupaten Malang dikenal memiliki kekuatan di sektor kuliner seperti keripik buah, jenang, serta produk olahan susu seperti permen susu dan yogurt.
Selain itu, sektor kriya juga berkembang pesat dengan produk seperti batik, kain ecoprint, keramik, dan gerabah, terutama di wilayah Pujon dan Kasembon.
Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, menyampaikan bahwa ekonomi kreatif adalah harapan baru bagi perekonomian nasional.
Ia mengungkapkan, "Kami akan langsung meneruskan pertemuan hari ini ke Bupati Malang agar secara kelembagaan memiliki payung hukum di Kabupaten. Dinas Ekraf sendiri kami berencana akan menggabungkannya bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan."
Dalam audiensi tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto.
Kolaborasi Hexahelix dan Dukungan Infrastruktur Ekraf
Kementerian Ekraf telah menandatangani sekitar 36 nota kesepahaman (MoU) dengan skema kolaborasi hexahelix yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, media, dan investor.
Hasil dari nota kesepahaman tersebut akan diteruskan kepada Dinas Ekraf di setiap daerah, termasuk Kabupaten Malang.
Kementerian Ekraf menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi sinergi program dalam pengembangan talenta, infrastruktur, dan pemasaran produk ekonomi kreatif di daerah.
"Saat ini sudah ada 20 provinsi yang sedang membuat dinas ekraf dan hampir 60 kota dan kabupaten, jadi kemungkinan di awal tahun depan akan ada sekitar 28 provinsi dan hampir 100 kota dan kabupaten," ungkapnya.
Kementerian Ekraf juga akan memetakan subsektor mana saja yang harus didorong ke tingkat lebih lanjut di tiap wilayah.
Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dinilai sangat penting untuk memperkuat kontribusi ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru menuju visi Indonesia Emas 2045.
- Penulis :
- Arian Mesa