
Pantau - Industri olahraga di Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Pameran Merdeka Fest 2025 di Jakarta.
Ekspor Pakaian dan Sepatu Olahraga Terus Meningkat
Menperin menyampaikan bahwa sektor industri olahraga meliputi pakaian olahraga, sepatu, alat olahraga, sepeda, aksesoris, serta makanan dan minuman sehat.
Menurut data dari UN Comtrade dan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pakaian olahraga Indonesia seperti kaos tenis, jaket, dan celana berbahan dry fit atau polyester performance telah menembus pasar utama seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Korea Selatan.
Estimasi nilai ekspor pakaian olahraga nasional pada tahun 2024 mencapai lebih dari 480 juta dolar AS atau sekitar Rp7,8 triliun.
Di tengah tekanan ekonomi global, tren ekspor pakaian olahraga tetap mengalami pertumbuhan positif.
Berdasarkan riset Statista Market Insights tahun 2024, pasar pakaian olahraga Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 7 hingga 8 persen per tahun hingga 2027.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan segmen athleisure dan pakaian berbasis teknologi seperti moisture-wicking dan pelindung sinar UV.
Industri sepatu olahraga nasional juga mencatat kinerja positif.
Data BPS menunjukkan bahwa ekspor sepatu olahraga Indonesia pada periode Januari hingga April 2025 mencapai 1,39 miliar dolar AS atau sekitar Rp22,7 triliun.
Dalam lima tahun terakhir, industri sepatu olahraga Indonesia mencatat pertumbuhan dengan CAGR 13,1 persen.
Indonesia kini menjadi eksportir alas kaki terbesar ketiga di dunia dengan produksi sekitar 450 juta pasang sepatu per tahun.
Industri alas kaki ini telah menyerap lebih dari 500 ribu tenaga kerja, khususnya di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
"Posisi ini memperkuat kepercayaan kita bahwa industri ini memiliki fondasi kuat dan momentum untuk terus ekspansi di pasar global," ungkapnya.
Menurut Statista Market Outlook, nilai pasar sepatu olahraga global diproyeksikan melebihi 130 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,1 kuadriliun pada 2027, dengan CAGR 5 persen pada periode 2023–2027.
"Ini menjadi peluang besar bagi pelaku industri nasional untuk terus memperluas akses pasar, khususnya ke kawasan dengan pertumbuhan konsumsi baru seperti Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika," ia mengungkapkan.
Potensi Besar IKM, Alat Olahraga, dan Industri Sepeda
Menperin menambahkan bahwa kekuatan industri alas kaki nasional juga berasal dari industri kecil menengah (IKM) yang tersebar di berbagai daerah.
Sentra IKM alas kaki terdapat di Cibaduyut (Bandung), Magetan (Jawa Timur), Bogor, Garut, Padang, dan Palembang.
Selain alas kaki, IKM juga berkontribusi dalam industri alat olahraga.
Sepanjang tahun 2024, BPS mencatat nilai ekspor alat olahraga nasional mencapai 275,29 juta dolar AS atau sekitar Rp4,51 triliun.
"Meskipun nilai ini masih relatif kecil dibandingkan subsektor manufaktur lainnya, namun menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan di tengah tren global yang semakin mengedepankan kesehatan dan kebugaran," jelasnya.
Riset Statista Market Insights dan Grand View Research tahun 2024 memproyeksikan bahwa nilai pasar global alat olahraga akan tumbuh dengan CAGR sekitar 5 hingga 7 persen per tahun hingga 2028.
Nilai pasar global alat olahraga diperkirakan akan melampaui 185 miliar dolar AS atau sekitar Rp3,03 kuadriliun.
Industri sepeda dan aksesoris di Indonesia juga mengalami pertumbuhan, khususnya di pasar domestik.
Perkembangan ini dipicu oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup aktif, olahraga berkelanjutan, serta penggunaan transportasi ramah lingkungan.
Data dari BPS dan International Trade Centre (ITC) Trade Map mencatat bahwa ekspor sepeda Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 119 juta dolar AS atau sekitar Rp1,9 triliun.
Negara tujuan utama ekspor sepeda Indonesia meliputi Belanda, Jerman, Jepang, dan Malaysia.
Permintaan dalam negeri terhadap sepeda juga meningkat, terutama untuk jenis sepeda gunung (mountain bike/MTB), sepeda lipat, dan sepeda kota (city bike).
Menurut laporan Statista Market Forecast 2024, pasar sepeda di Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp18 triliun pada tahun 2027, dengan CAGR 6 hingga 8 persen per tahun.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti