billboard mobile
HOME  ⁄  Ekonomi

BI Targetkan QRIS Bisa Digunakan di China Akhir 2025

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BI Targetkan QRIS Bisa Digunakan di China Akhir 2025
Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta (sumber: ANTARA/Uyu Septiyati Liman)

Pantau - Bank Indonesia (BI) menargetkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa digunakan di China pada akhir tahun 2025 melalui kerja sama dengan People’s Bank of China (PBoC).

Uji Coba QRIS Indonesia-China

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyatakan, "Mudah-mudahan, insya Allah, akhir tahun kita bisa implementasi QR Indonesia-China dua sisi, baik inbound maupun outbound," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa proses implementasi QRIS lintas negara harus melalui tahapan mulai dari nota kesepahaman antarbank sentral, kerja sama industri, pengembangan interlinking, hingga uji coba sandbox.

"Kalau mau melakukan QRIS Cross Border itu ada tahapan MoU dulu antara bank sentral, lalu antara industri, setelah itu pengembangan interlinking, baru uji coba sandbox. Ini pada tahapan terakhir uji coba sandbox, setelah itu kami implementasi," jelas Filianingsih.

Uji coba sandbox antara BI dan PBoC telah dimulai sejak 17 Agustus 2025 dengan melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), UnionPay International (UPI), serta perwakilan dari dua pemain utama di China.

Sebelumnya, pada 17 Agustus 2025, QRIS juga resmi dapat digunakan di Jepang melalui pemindaian JPQR Global.

Lonjakan Transaksi Digital dan Infrastruktur Pembayaran

BI mencatat volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tumbuh signifikan sebesar 162,77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juli 2025.

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan tren peningkatan pembayaran digital di semua komponen yang naik 45,30 persen (yoy), mencapai 4,44 miliar transaksi.

Volume transaksi melalui aplikasi mobile meningkat 26,07 persen (yoy), sementara internet banking tumbuh 12,68 persen (yoy).

Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-Fast mencapai 414,62 juta transaksi dengan nilai Rp1.016,48 triliun, atau tumbuh 37,56 persen (yoy) sepanjang Juli 2025.

Sedangkan transaksi bernilai besar melalui BI-RTGS tercatat 959,32 ribu transaksi dengan nilai Rp19.791,94 triliun pada periode yang sama.

Pengelolaan uang rupiah juga menunjukkan peningkatan, di mana Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,68 persen (yoy), mencapai Rp1.141,83 triliun per Juli 2025.

Penulis :
Shila Glorya