
Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan perubahan harga sejumlah komoditas pangan di tingkat nasional pada Rabu, 3 September 2025 pukul 10.00 WIB, dengan tren penurunan harga masih mendominasi sebagian besar bahan pokok.
Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga
Penurunan harga tercatat pada sejumlah komoditas strategis, antara lain:
- Cabai rawit merah: Rp42.721/kg (sebelumnya Rp45.529/kg)
- Bawang merah: Rp43.891/kg (sebelumnya Rp46.070/kg)
- Beras premium: Rp16.035/kg (sebelumnya Rp16.208/kg)
- Beras medium: Rp13.911/kg (sebelumnya Rp14.049/kg)
- Beras SPHP: Rp12.566/kg (sebelumnya Rp12.586/kg)
- Jagung (tingkat peternak): Rp6.511/kg (sebelumnya Rp6.581/kg)
- Kedelai biji kering impor: Rp10.659/kg (sebelumnya Rp10.912/kg)
- Bawang putih bonggol: Rp36.602/kg (sebelumnya Rp38.057/kg)
- Cabai merah besar: Rp41.361/kg (sebelumnya Rp42.807/kg)
- Daging ayam ras: Rp35.907/kg (sebelumnya Rp36.135/kg)
- Telur ayam ras: Rp29.382/kg (sebelumnya Rp29.498/kg)
- Gula konsumsi: Rp18.098/kg (sebelumnya Rp18.236/kg)
- Minyak goreng kemasan: Rp20.714/liter (sebelumnya Rp20.909/liter)
- Minyak goreng curah: Rp17.463/liter (sebelumnya Rp17.501/liter)
- Minyakita: Rp17.471/liter (sebelumnya Rp17.593/liter)
- Tepung terigu curah: Rp9.696/kg (sebelumnya Rp9.841/kg)
- Tepung terigu kemasan: Rp12.879/kg (sebelumnya Rp13.073/kg)
- Ikan bandeng: Rp34.234/kg (sebelumnya Rp34.618/kg)
- Garam konsumsi: Rp11.479/kg (sebelumnya Rp11.723/kg)
- Daging kerbau beku impor: Rp101.077/kg (sebelumnya Rp105.313/kg)
- Daging kerbau segar lokal: Rp138.750/kg (sebelumnya Rp142.134/kg)
Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga
Beberapa bahan pangan mencatatkan kenaikan harga meski relatif kecil, di antaranya:
- Cabai merah keriting: Rp45.018/kg (sebelumnya Rp44.956/kg)
- Daging sapi murni: Rp135.828/kg (sebelumnya Rp135.244/kg)
- Ikan kembung: Rp41.924/kg (sebelumnya Rp41.522/kg)
- Ikan tongkol: Rp34.668/kg (sebelumnya Rp34.442/kg)
Perubahan harga ini mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan di pasar nasional, sekaligus menjadi indikator penting bagi pemantauan stabilitas pangan ke depan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf