FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

FHCI Tegaskan Transformasi SDM dan Peran Strategis HR Kunci Hadapi Era AI

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

FHCI Tegaskan Transformasi SDM dan Peran Strategis HR Kunci Hadapi Era AI
Foto: (Sumber: SVP HC Strategy & Talent Management PT Bank Mandiri Tbk, Handi Kurniawan (kiri), Head of Government & Public Sector Indonesia Linkedin Lanny Wijaya (dua dari kiri), President Director Mercer Indonesia & Mercer Market Leader For Indonesia Isdar Andre Marwan (dua dari kanan), dan SVP HC Services PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sriyani Puspa Kinasih (kanan)Pada Rabu (8/10/2025). ANTARA/Farika Khotimah.)

Pantau - Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menekankan pentingnya transformasi sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI), dengan menyoroti peran strategis divisi human resources (HR) dalam menjaga relevansi organisasi di tengah perubahan cepat dunia kerja.

Pesan tersebut disampaikan dalam acara FHCI Connect Expert Series 3 bertema "Pengembangan Talenta HC: Tren Global, Wawasan Masa Depan, dan Pengembangan", yang digelar di Gedung Nawasena, Mandiri Corporate University, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Talenta Strategis Jadi Kebutuhan Mendesak

Wakil Ketua Umum FHCI sekaligus Direktur Manajemen SDM dan Transformasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Hadjar Seti Adji, menegaskan pentingnya pengembangan talenta human capital (HC) secara berkelanjutan untuk menyiapkan pemimpin masa depan di level strategis.

"Seringkali posisi direktur HC justru dijabat oleh orang di luar bidang HC karena talenta internal belum cukup siap. Karena itu, pengembangan talenta HC harus dipastikan berjalan dengan baik dan berkesinambungan," ujarnya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh SVP Learning Human Capital PT Danantara Asset Management (Persero) Muhammad Fahmi El Mubarak serta tiga pakar SDM nasional.

Isdar Andre Marwan, President Director Mercer Indonesia, menyoroti masih rendahnya investasi perusahaan dalam fungsi SDM.

Data Mercer menunjukkan bahwa pada 2020, peningkatan anggaran HR hanya sebesar 0,76 persen, tertinggal dari sektor teknologi informasi (3 persen) dan keuangan (1 persen).

"Padahal, HR memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi bisnis. Saat ini 60 persen fungsi HR masih terserap pada administrasi, hanya 10 persen yang menyentuh strategi," jelas Isdar.

Ia menekankan pentingnya pergeseran peran HR dari tugas administratif menjadi penggerak transformasi.

"HR harus mampu shift from perform to transform, meningkatkan efisiensi dengan teknologi, serta membangun employee experience yang baik. Karyawan dengan pengalaman kerja positif terbukti 14 persen lebih produktif dan lebih jarang absen," tambahnya.

Literasi Digital, AI-First, dan Pengembangan Berbasis Pengalaman

Head of Government and Public Sector LinkedIn Indonesia, Lanny Wijaya, mengungkapkan bahwa lanskap keterampilan kerja di Indonesia tengah mengalami pergeseran drastis.

Menurut data LinkedIn, jumlah lowongan kerja sempat turun dari sekitar 40 ribu menjadi 19 ribu pada awal 2024, sebelum kembali naik ke angka 21 ribu pada Juli.

"Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja terus berubah. Dalam lima tahun ke depan, 68 persen keterampilan di Indonesia akan berubah," kata Lanny.

Ia menyarankan agar perusahaan mulai membangun AI-first talent organization dengan mengedepankan literasi digital, pengembangan soft skills, serta etika dalam pemanfaatan teknologi.

Sementara itu, Handi Kurniawan, SVP Group Head Human Capital Strategy & Talent Management Bank Mandiri, menyoroti efektivitas kerangka 70-20-10 dalam pengembangan SDM.

Kerangka tersebut terdiri dari:

  • 70 persen pembelajaran melalui pengalaman kerja,
  • 20 persen dari mentoring dan coaching,
  • 10 persen dari pembelajaran formal.

"Kerangka ini terbukti efektif dan berbasis riset. Tantangannya ada pada eksekusi, kualitas feedback, dan mutu program pengembangan itu sendiri," jelas Handi.

Ia juga menekankan bahwa niat yang tulus dalam mengembangkan SDM akan berdampak jangka panjang.

"Kalau kita mengembangkan orang tanpa intensi yang benar, orang akan merasakannya. Tetapi jika dengan niat baik, dampaknya akan membekas sepanjang karier mereka," ujarnya.

Hadapi Era AI dengan Keseimbangan Strategi dan Teknologi

FHCI melalui forum ini kembali menegaskan urgensi penguatan talenta nasional, transformasi fungsi HR ke arah yang lebih strategis, serta pentingnya pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab.

Transformasi SDM yang terarah dinilai sebagai kunci utama bagi daya saing organisasi di masa depan, khususnya dalam menghadapi disrupsi akibat kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan.

Penulis :
Aditya Yohan