Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan FLOII Expo 2025 sebagai momentum memperkuat pengembangan dan ekspor tanaman hias lokal. Ajang florikultura internasional itu dinilai strategis untuk menunjukkan potensi tanaman asli Indonesia yang bernilai ekonomi tinggi di pasar global.
Direktur Buah dan Florikultura Direktorat Jenderal (Ditjen) Holtikultura Kementan, Liferdi Lukman mengatakan, pihaknya berkomitmen mendorong petani lokal agar tanaman hias tidak sekadar menjadi hobi, melainkan sumber ekonomi baru yang berkelanjutan.
“Kementan mendukung dari sisi perbenihan, pembinaan teknis, sampai hilirisasi dan ekspor. FLOII 2025 menjadi sarana penting untuk memperluas jejaring dan memperkenalkan potensi tanaman hias lokal ke dunia,” ujar Liferdi, dikutip Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, permintaan global terhadap tanaman tropis asal Indonesia terus meningkat. Sepanjang 2025, nilai ekspor tanaman hias nasional tercatat naik antara 20 hingga 50 persen, menunjukkan daya saing yang semakin kuat di pasar internasional.
“Banyak tanaman yang biasa saja di mata lokal, tapi justru sangat diminati di luar negeri. Potensi itu harus terus dikembangkan melalui inovasi dan promosi,” katanya.
Ia menegaskan, pengembangan tanaman hias sejalan dengan program pemerintah dalam membangun ekonomi hijau. Selain memiliki nilai ekonomi, tanaman hias juga memberikan efek psikologis positif bagi masyarakat.
“Tanaman itu makanan jiwa. Ketika orang bahagia dan tenang, imunitas meningkat. Jadi tanaman hias bukan hanya soal estetika, tapi juga kesejahteraan,” tutur Liferdi.
Kementan berencana memperluas dukungan terhadap petani binaan agar mampu bersaing di pasar ekspor, dengan memperkuat rantai nilai dari produksi hingga pemasaran global melalui kerja sama lintas sektor dan pameran internasional seperti FLOII Expo 2025.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino
