
Pantau - FLOII Expo 2025 menjadi momentum memperluas akses dan menumbuhkan gairah industri tanaman hias Indonesia ke panggung global.
Ajang tahunan ini mempertemukan pelaku usaha dari Asia Tenggara, Taiwan, China, Amerika Serikat (AS), hingga Eropa, menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu episentrum hortikultura dunia.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyebut keterlibatan kementeriannya dalam pameran tersebut sebagai kehormatan sekaligus tanggung jawab strategis.
“Ini kesempatan baik bagi kami di jajaran Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mendukung langsung penyelenggaraan FLOII Expo 2025,” ujar Agus Andrianto dalam pameran FLOII Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (23/10/2025).
Menurut Agus, FLOII Expo menjadi simbol sinergi lintas sektor yang mencerminkan arah pembangunan ekonomi hijau sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Pemerintah menargetkan indeks ekonomi hijau 68,34 persen pada 2025 dengan penyerapan 4 juta tenaga kerja hijau, meningkat menjadi 77,20 persen pada 2029 dengan 5,3 juta pekerja hijau.
“Sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih, Kementerian Imipas wajib turun tangan menghadirkan sistem imigrasi yang adaptif, aman, dan berintegritas,” katanya.
Komitmen Hadirkan Kemudahan Layanan
Agus menegaskan Imipas berkomitmen menghadirkan kemudahan layanan bagi pelaku usaha, peneliti, serta mitra internasional yang mengembangkan sektor strategis seperti multikultura dan florikultura.
Dalam fungsi pemasyarakatan, kementerian juga terus memperluas program pembinaan kemandirian yang mencakup ketahanan pangan, UMKM, dan balai latihan kerja.
“Kami ingin warga binaan memiliki keterampilan produktif agar bisa menciptakan lapangan kerja baru dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan,” tutur Agus.
Ia menyebut, jika pendapatan hasil kerja warga binaan bisa mencapai Rp700 ribu per bulan, maka program pemasyarakatan sudah ikut menekan angka kemiskinan nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), batas pendapatan masyarakat miskin berada di kisaran Rp690 ribu per bulan.
Warga Binaan Dapat Premi Harian
Agus menjelaskan, sebagian warga binaan saat ini sudah mampu menghasilkan premi harian mulai dari Rp50 ribu hingga Rp75 ribu, dan terus meningkat melalui program kemitraan dengan komunitas serta sektor swasta.
“Kami dorong agar nilai premi mereka meningkat bertahap. Pembinaan ini bukan hanya tanggung jawab Imipas, tapi juga tanggung jawab sosial seluruh elemen bangsa,” tuturnya.
Ia menegaskan, setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidup dan berkontribusi bagi negara.
“Melalui kepahitan hidup, seseorang belajar menghargai nikmat. Kami ingin memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang baru,” tambah Agus.
Menutup sambutannya, Agus mengajak seluruh peserta FLOII Expo 2025 menjadikan acara tersebut sebagai wadah memperluas kolaborasi lintas sektor dan memperkuat inovasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari menjadikan FLOII Expo 2025 momentum untuk menanam kolaborasi, menumbuhkan inovasi, dan menggali potensi bangsa. Dengan sumber daya yang luar biasa, kita bisa wujudkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi hijau berkelanjutan,” tandasnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino