Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Anggota DPR Dorong Pengolahan Limbah Organik untuk Kurangi Emisi dan Dukung Ketahanan Pangan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Anggota DPR Dorong Pengolahan Limbah Organik untuk Kurangi Emisi dan Dukung Ketahanan Pangan
Foto: (Sumber: Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini (keempat kanan) saat peluncuran program Perempuan Sarinah di Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (21/12/2025). ANTARA/HO-DPR RI.)

Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, mendorong pengolahan limbah organik sebagai langkah awal untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia, mengingat krisis iklim yang tengah dihadapi negara ini.

Krisis Iklim dan Langkah Terukur

Novita menekankan pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca yang dapat dimulai dengan pengolahan limbah organik. Indonesia tengah menghadapi krisis iklim, yang ditandai dengan cuaca ekstrem dan berbagai bencana alam, sehingga langkah-langkah terukur dalam mitigasi perubahan iklim sangat diperlukan.

Limbah Organik dan Ketahanan Pangan

Selain itu, Novita menekankan bahwa ketahanan pangan tidak hanya terkait dengan produksi pangan, tetapi juga dengan merawat ekosistem yang mendukung produktivitas pertanian di masa depan. Pengolahan limbah organik dapat membantu memperkuat ketahanan pangan melalui pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien.

Pengolahan Limbah Organik Sebagai Solusi Ganda

Novita percaya bahwa pengolahan limbah organik dapat menyelesaikan dua masalah sekaligus: mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat kemandirian pangan masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat bisa berkontribusi langsung terhadap perlindungan lingkungan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan.

Program Perempuan Sarinah di Trenggalek

Pada 21 Desember 2025, Novita meluncurkan program "Perempuan Sarinah" di Trenggalek, Jawa Timur, yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah organik serta mendukung pemberdayaan perempuan dan ekonomi hijau berbasis masyarakat. Program ini diharapkan bisa menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Program Perempuan Sarinah: Peluang di Tengah Krisis Iklim

Novita menjelaskan bahwa Program Perempuan Sarinah mengubah krisis iklim menjadi peluang untuk transformasi sosial dan ekonomi. Program ini menggabungkan tiga aspek utama: ketahanan pangan, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan, yang menjadi kekuatan dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Perempuan Sebagai Garda Terdepan

Novita menekankan bahwa perempuan diharapkan dapat memimpin dalam pengolahan limbah organik, produksi pupuk ramah lingkungan, serta penguatan ekonomi keluarga dan desa. Peran perempuan sangat penting dalam menjalankan program ini karena mereka sering menjadi motor penggerak dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

Pengurangan Emisi dan Penciptaan Lapangan Kerja Hijau

Pendekatan yang dijalankan melalui pengolahan limbah organik ini diharapkan tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menciptakan lapangan kerja hijau. Program ini juga bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi rakyat dan mendukung ekonomi berbasis lingkungan yang berkelanjutan.

Pembangunan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan

Novita menegaskan bahwa ketika agenda lingkungan berjalan seiring dengan ekonomi rakyat, manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan dapat tercapai, yang mendukung tujuan Indonesia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara merata.

Penulis :
Ahmad Yusuf