Pantau.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta memprediksi korban pinjaman online yang melakukan aduan hingga Januari 2018 mencapai 3.000 orang.
"Diprediksi. Karena setiap hari datang ke LBH, bahwa 1.300 aduan tambah 283 aduan itu aja udah 1.500 aduan, November tambah 283 aduan kan 1.600 aduan," ujar Pengacara Publik LBH Jakarta, Jeanny Sirait saat ditemui di Gedung LBH Jakarta.
Baca juga: Miris Kisah Asep, Korban Pinjaman Online yang Terjerat Bunga Rp19 Juta
Ia mengatakan aduan datang terus menerus. Sejak Desember hingga pagi tadi, ia menyebutkan aduan terus bertambah.
"Per November 1.600 aduan, Desember datang lagi. Tadi sampai pagi saya bisa tunjukin deh yang nge-chat. Prediksi bisa segitu," katanya.
Baca juga: Awas! Teknologi Makin Canggih, Teliti saat Ajukan Pinjaman Online
Lebih lanjut ia pihaknya mencatat jumlah pinjaman 84 persen di bawah Rp2 juta dan 90 persen di bawah Rp5 juta. Hampir semua pengaduan tak lepas dari masalah pengambilan data pribadi, bunga dan cara penagihan.
"Bunga, penagihan, (akses) data pribadi, tindak pidaha, lalu bung. Proses penagihan paling besar," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni
