
Pantau.com - Negara muda Timor Leste di Asia Tenggara ini berharap bahwa Singapura akan memainkan peran yang lebih besar dalam perkembangannya karena berusaha untuk menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada tahun 2030.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste, Dionisio da Costa Babo Soares dalam kunjungan resminya mengatakan Timor Leste perlu menarik lebih banyak investasi dalam industri potensial utama seperti pariwisata, energi dan pertanian.
Dia mengatakan di Forum Bisnis Timor Leste-Singapura yang diadakan di Shangri-La Hotel bahwa negaranya telah meletakkan dasar untuk memungkinkan investasi mengalir ke Timor Leste, yang sudah merdeka di tahun 2002 dan memiliki populasi 1,3 juta.
Baca juga: Hampir 20 Tahun Merdeka, Mata Uang Timor Leste Ternyata Begini
Dikutip The Straits Times, Timor Leste saat ini terdaftar sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah, dengan pendapatan nasional bruto per kapita antara US $ 1.006 dan US $ 3.995 (Rp14 juta dan Rp56 juta), oleh Bank Dunia. Timor Leste berharap naik kelas berada di posisi menjadi ekonomi berpenghasilan menengah ke atas.
Mantan presiden negara itu Jose Ramos-Horta juga menghadiri forum itu. Yang perlu menjadi catatan adalah, Dr Ramos-Horta merupakan penerima Hadiah Nobel Perdamaian 1996 atas pekerjaannya dalam membantu menyelesaikan konflik di Timor Leste, yang dianeksasi oleh Indonesia pada tahun 1975.
Timor Leste saat ini bergantung pada pengeluaran pemerintah dalam jangka pendek dan pendapatan dari sumber daya alam, Bank Dunia menyatakan di situs webnya.
Baca juga: Teruntuk Bos dan HRD, Ini Lho 5 Alasan Pegawai Cepat Resign
Tetapi ketidakpastian politik dan ekonomi telah mendorong produk domestik bruto (PDB) Timor Leste turun untuk tahun kedua berturut-turut pada laporan ekonomi di bulan Mei.
Namun, Bank Dunia mencatat bahwa PDB diperkirakan akan tumbuh 3,9 persen tahun ini, dengan anggaran negara disetujui pada bulan Februari. Ini akan membuat negara meningkatkan pengeluaran publik, yang mencakup US $ 366,4 juta untuk infrastruktur. Duta Besar non-residen Singapura untuk Timor Leste Roland Ng mengatakan kedua negara memiliki kesamaan.
"Kami berdua negara pulau kecil yang mengakui pentingnya tetap terbuka dan terhubung ke jaringan global," katanya.
Mr Ng menambahkan bahwa kunjungan dua hari Dr Soares ke Singapura menggarisbawahi hubungan erat antara kedua negara. Dr Soares akan memanggil Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan hari ini.
- Penulis :
- Nani Suherni