Pantau.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan industri otomotif secara global tengah menghadapi guncangan yang luar biasa.
Kepala BKPM, Thomas Lembong mengatakan hal ini diduga karena guncangan dari perkembangan bisnis ride hailing dan ride sharing di beberapa negara di dunia.
"Ini lagi proses downturn, deakselerasi, diguncang juga oleh ride hailing dan ride sharing seperti Uber, Grab, Gojek jadi mengurangi kebutuhan mobil karena utilitas mobil yang sudah ada meningkat drastis," ujarnya saat ditemui di Gedung BPKM, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Baca juga: Kata Bos BKPM, Hyundai Hingga Softbank Rebutan Minta Ketemu Jokowi
Penurunan ini kata dia, terlihat dari beberapa pemutusan hubungan kerja pada karyawan dari industri-industri otomotif besar dunia yang tersebar di beberapa negara.
"Secara global industri otomotif ini lagi menghadapi guncangan luar biasa. Siklusnya lagi menurun," katanya.
"Tiap bulan selalu ada pengumuman PHK seperti misalnya Nissan 12.000 PHK karyawan, Ford PHK di Eropa dan tahun lalu adalah sejarah di Tiongkok dimana volume penjualan mobil turun dari tahun sebelumnya," imbuhnya.
Baca juga: Meski dari Indonesia, Dana Investasi 4 Unicorn Malah Masuk ke Singapura
Selain itu kata dia, tumbuhnya elektrifikasi di industri otomotif. Terutama di Eropa dan Amerika sehingga membutuhkan biaya besar untuk mengganti beberapa mesin produksi.
"Mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk mengganti mesin produksi EV. Juga auntonomous vehicle. Untuk bisa survive dan bersaing di dunia masa depan, perusahaan-perusahaan otomotif harus mengembangkan teknologi kendaraan otonom," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni
