Pantau.com - Raksasa industri di Illinois, ikon sepeda motor di Wisconsin, pembuat mobil salju Minnesota dan induk dari Monopoly dan Nerf semuanya melaporkan kepada investor minggu ini bahwa perang perdagangan begitu menyakitkan.
Ini tren pendapatan yang dilihat semua orang dan jelas menjadi peringatkan. Apa yang dimulai sebagai tarif yang ditargetkan pada impor baja dan aluminium pada awal 2018 meningkat selama satu setengah tahun terakhir ketika tarif ditingkatkan dengan setiap kekecewaan dalam negosiasi.
Saat ini tarif tersebut mengganggu rantai pasokan karena mereka meningkatkan biaya dan menekan margin untuk berbagai perusahaan.
Dilansir CNN, pikirkan seperti ini awalnya muncul setahun yang lalu, dengan harapan tarif itu seperti pilek yang menjengkelkan, tetapi sementara. Saat ini, untuk perusahaan multinasional, hawa dingin telah menjadi kondisi kronis.
"Perang perdagangan Presiden Trump membuat kerusakan signifikan bagi AS dan ekonomi global," kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's.
Baca juga: Dapat Tugas Baru, Luhut: TPPI, Pertamina, PLN, Supaya Dibantu
"Tarif yang lebih tinggi bertindak seperti kenaikan pajak pada bisnis dan pelanggan mereka."
Jika Presiden Donald Trump menindaklanjuti ancamannya untuk menaikkan tarif lagi pada impor Cina pada bulan Desember, tarif itu akan berjumlah lebih dari $100 miliar kenaikan pajak tahun depan, Zandi menghitung.
Beberapa eksekutif menyalahkan biaya yang lebih tinggi dari tarif secara langsung. Yang lain menyalahkan ketidakpastian global tentang seberapa dalam dan berapa lama rezim tarif akan bertahan.
Raksasa industri Caterpillar (CAT) melaporkan penurunan pendapatan 6 persen dibandingkan dengan tahun lalu. CEO Jim Umpleby memperkirakan permintaan tetap untuk kuartal terakhir tahun ini.
"Kami sekarang mengharapkan permintaan pengguna akhir menjadi datar dan dealer akan melakukan pengurangan inventaris lebih lanjut karena ketidakpastian ekonomi global," katanya.
Polaris (PII) membuat mobil salju, kendaraan segala medan dan kapal. Tim manajemennya berusaha keras untuk mengimbangi biaya tarif yang lebih tinggi melalui 60 inisiatif berbeda. di luar China dan bernegosiasi dengan pemasok, antara lain, CEO Scott Wine mengatakan pada panggilan pendapatan perusahaan terbaru.
Masalah tarif Harley-Davidson (HOG) adalah $21,6 juta hit untuk pendapatan kuartal ketiga, naik tajam dari tahun lalu.Setelah dipuji oleh Presiden Donald Trump sebagai jenis perusahaan Amerika perang perdagangannya dimaksudkan untuk melindungi, biaya lebih tinggi untuk baja dan aluminium untuk membuat sepeda motornya di AS bertepatan dengan perubahan demografis yang menguntungkan pasar-pasar besar baru di Asia, dan lebih sedikit orang Amerika yang membeli Harley.
CEO Harley-Davidson John Olin mengatakan kepada investor, "Kami melihat bisnis kami dengan sangat hati-hati dalam lingkungan seperti ini." Harley ingin mengirim beberapa produksi ke Thailand, untuk lebih menangkap pasar Asia dan Eropa.
Baca juga: PUPR Gelar Rapat Tim Investigasi Ledakan Pipa Minyak Cimahi
Beberapa perusahaan telah melihat gangguan dari tarif yang bahkan belum berlaku. Hasbro (HAS), pembuat mainan papan permainan Monopoly dan Nerf, mengatakan kepada investor Selasa bahwa mereka mungkin harus menaikkan harga untuk permainan dan mainan, jika putaran tarif 15 Desember yang dijadwalkan berlangsung.
CEO Brian Goldner: "Jika bulan Desember 15 tarif mulai berlaku, kami akan mengambil harga untuk lagi melindungi marjin kotor kami, dan kenaikan harga itu akan diteruskan ke konsumen."
Tentu saja, bagian dari strategi tarif adalah mendorong perusahaan untuk mendiversifikasi rantai pasokan mereka di luar China, dan mengembalikan rumah produksi. Presiden mengatakan, jika perusahaan tidak menyukai tarif, kembalilah ke AS. Dalam beberapa kasus , bahwa produksi bergerak keluar dari China, tetapi ke Vietnam dan Thailand, di antara tempat-tempat lain.
Masih, penasihat perdagangan presiden mengatakan ekonomi secara keseluruhan cukup kuat untuk menyerap gangguan dari tarif. Mereka mencari apa yang orang dalam sebut "kursus" -koreksi "dalam hubungan perdagangan AS-China.
rn- Penulis :
- Nani Suherni
