
Pantau.com - Beberapa orang tentu memiliki alasan tersendiri mengapa mereka harus berutang. Namun tidak dipungkiri juga bahwa keberadaan utang bisa menggerus nilai kekayaan bersih, dan membuat kita sulit menabung.
Selama nilai dari total utang kamu masih di bawah 50 persen dari total nilai aset, maka jumlah utang tergolong sehat. Meski demikian, belum tentu besaran cicilan utang yang kamu miliki setiap bulannya adalah sehat.
Baca juga: Waspada Lho! Jangan Terkecoh Pinjaman Online Ilegal
Berikut tips merencanakan keuangan yang disadur Pantau.com dari Lifepal bagi yang harus menambah utang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari atau membeli aset.
Cicilan utang per bulan maksimal 35 persen dari penghasilan, kenapa?
Nilai debt service ratio (DSR) atau rasio pelunasan utang maksimal adalah 35 persen dari penghasilan. Namun apa jadinya jika pihak bank atau pemberi kredit menyetujui permohonan cicilan senilai 50 persen dari penghasilan kita? Tetap saja, jumlah tersebut tidak ideal.
Cicilan utang yang terlalu banyak jelas bisa mengakibatkan menurunnya kualitas hidup. Jelas saja, kemampuan kita dalam mencukupi kebutuhan hidup per bulan akan terganggu. Belum lagi, kita akan semakin sulit menyisihkan uang untuk dana darurat, kebutuhan proteksi, hingga investasi jangka panjang.
Jika harus berutang lagi, cari tahu dulu estimasi cicilannya
Apabila seorang yang saat ini memiliki cicilan rumah, lantas dirinya harus membeli mobil secara kredit untuk keperluan penggunaan pribadi, apakah hal ini bisa dibenarkan? Bisa saja dibenarkan, asalkan nilai total utang tertunggaknya tidak melebihi 50% dari nilai aset dan DSR-nya tidak lebih dari 35 persen.
Oleh karena itu, sebelum mengajukan cicilan kredit, hitung terlebih dulu perkiraan cicilan yang bakal kamu bayar. Untuk memudahkan mengetahui perkiraan cicilan, kamu bisa menggunakan dua jenis kalkulator seperti yang ada di bawah.
Pertama adalah Kalkulator Bunga Flat (tetap), yang umumnya digunakan untuk menghitung angsuran bulanan dari kredit kendaraan bermotor, kredit tanpa agunan (KTA), dan lainnya. Yang kedua adalah Kalkulator Bunga Efektif yang umum digunakan dalam kredit pemilikan rumah (KPR), kredit usaha rakyat (KUR), maupun kredit emas.
Ambil cicilan panjang atau DP besar?
Tenor cicilan utang atau besaran uang muka (DP) tentu bisa mempengaruhi besarnya angsuran atau cicilan utang Anda. Semakin panjangnya tenor pinjaman, maka cicilan akan terlihat lebih ringan. Namun hati-hati, tenor yang panjang umumnya juga disertai tingginya tingkat suku bunga kredit.
Sementara itu, besarnya DP tentu akan mempengaruhi nilai pokok utang yang juga berdampak pada besarnya cicilan per bulan. Membayar dp dalam jumlah besar akan mengurangi pokok utang hingga berdampak ringannya angsuran per bulan. Namun apakah saat ini Anda sedia uang tunai dalam jumlah besar?
Dua cara ini bisa Anda manfaatkan untuk mengatur besarnya estimasi cicilan. Namun pahamilah dengan seksama seputar besarnya beban bunga yang harus Anda tanggung nantinya.
Jangan buat pusing keluarga dengan mewariskan utang
Bukan hanya harta yang akan kamu wariskan ke keluarga, utang pun akan diwariskan. Pastikan bahwa ketika mengajukan permohonan utang ke lembaga keuangan, kamu sudah terlindungi dengan asuransi jiwa.
Asuransi jiwa tentu akan sangat berfungsi untuk membantu kita menghadapi risiko hilangnya penghasilan saat kita wafat di usia produktif. Uang pertanggungan yang dicairkan dari asuransi jiwa bersifat bebas pajak, dan bisa dimanfaatkan untuk menggantikan sumber penghasilan yang hilang akibat kepergian tulang punggung keluarga.
Umumnya, setiap orang yang mengajukan KTA, KPR, maupun pinjaman dana lain akan diberikan fasilitas berupa asuransi jiwa. Selain menggantikan sumber penghasilan, tentu saja uang pertanggungan itu bisa dimanfaatkan untuk melunasi utang.
Baca juga: 4 Trik Dapat Modal Tanpa Harus Terjerumus Utang Online
Apabila dana darurat tidak cukup, jangan berutang
Besar kemungkinan rasio utang terhadap aset dan DSR kamu masih sehat, tapi jika jumlah aset lancar terlalu sedikit maka hal itu juga cukup berbahaya. Besaran nilai basic liquidity ratio atau yang kerap disebut dana darurat adalah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Semuanya tergantung dari status pernikahan dan risiko pekerjaan kamu.
Apabila kamu masih lajang dan tak memiliki tanggungan, 3 kali pengeluaran bulanan mungkin cukup. Namun jika sudah berkeluarga tentu saja, dana darurat sebesar 3 kali pengeluaran tak akan cukup. Oleh karena itu, pastikan saja kebutuhan dana darurat sudah tersedia jauh-jauh hari sebelum kamu mengajukan permohonan kredit.
Itulah hal-hal yang patut diketahui dalam mengelola keuangan saat kita harus berutang. Pastikan saja keputusan kamu untuk berutang adalah hal yang merupakan kebutuhan, bukan hanya sekedar utang untuk keperluan konsumtif, atau untuk menutupi utang-utang yang sudah menggunung.
Kalkulator Bunga Flat:
Kalkulator Bunga Efektif:
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta