
Pantau.com - NATO diminta membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin, pernyataan ini muncul dari mulut mantan panglima Angkatan Darat Inggris, Kolonel Richard Kemp.
rnrnrnrnrnPutin disamakan dengan Osama Bin Laden, Bos ISIS Abu Bakar Al Baghdadi dan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Putin disebut mewakili ancaman permanen dan mematikan.
rnrnrnrn"NATO harus mempertimbangkan semua opsi untuk menyingkirkannya dari kekuasaan. Itu termasuk membunuhnya meskipun itu tidak mungkin atau tidak diinginkan," kata Kemp yang pernah memimpin pasukan Inggris di Afghanistan itu, dikutip dari Mirror, Senin, 14 Maret 2022.
rnrnrnrnIa mengatakan, itu satu-satunya cara mengakhiri perang termasuk mencegah konflik di masa depan.
rnrnrnrn"Hal terbaik adalah melihat Putin digulingkan, ditangkap dan diadili, baik di Rusia atau di Pengadilan Kriminal Internasional ... Tetapi opsi-opsi itu sangat tidak mungkin terjadi," jelasnya.
rnrnrnrn"Jika sampai pada pembunuhan, mungkin ini tidak menyenangkan bagi banyak orang. Tetapi hidupnya tidak memiliki nilai yang lebih besar daripada nyawa ribuan orang yang telah dia bunuh di Ukraina dan di tempat lain dan mungkin akan dibunuh di masa depan," tambahnya.
rnrnrnrnMenurutnya menjadikan Putin sebagai target sah mengingat dirinya adalah Panglima Tertinggi pasukan Rusia. Hal ini sama dengan rencana pembunuhan Pemimpin NAZI Jerman, Adolf Hitler di Perang Dunia II.
rnrnrnrn"Seandainya dia (Hitler) disingkirkan dan bukannya pada akhir 1930-an, kami tidak akan mengalami konflik yang menewaskan 70 juta orang," tegasnya.
rnrnrnrnBelum ada komentar dari Rusia soal hal ini.
rnrnrnrnChina sempat menyalahkan NATO atas serangan Rusia ke Ukraina. NATO dinilai China memperkeruh konflik antara kedua negara yang sudah berlangsung sejak 2014.
rnrnrnrnNATO dinilai menyiram bensin ke api dalam konflik kedua negara, dengan memberikan kesempatan Ukraina bergabung. Akibatnya, Rusia merasa terprovokasi sehingga melancarkan agresi ke Ukraina.
rnrnrnrnSerangan Rusia terjadi sejak 24 Maret, akibatnya 5.000 warga sipil tewas dan 2,5 juta orang mengungsi dari Ukraina.
Minggu, Rusia membombardir situs militer di wilayah Lviv, kota dekat perbatasan Polandia negara NATO. Ini membuat AS dan sejumlah negara pakta pertahanan memberi kecaman.
Sebanyak 30 rudal ditembakkan ke pangkalan milier Pusat Keamanan dan Perdamaian Internasional (IPSC), tempat pelatihan khusus tentara Ukraina untuk misi penjaga perdamaian. Rudal ditembakkan dari pesawat tempur di atas Laut Hitam dan Laut Azov.
rnrn- Penulis :
- Tim Pantau.com




