
Pantau - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ditunjuk untuk membela Irjen Teddy Minahasa yang terseret kasus narkoba. Menurutnya, surat kuasa bakal ditandatangani calon kliennya besok.
"Resmi surat kuasa diberi tanggal Senin depan," kata Hotman Paris, Minggu (23/10/2022).
Hotman menuturkan, sedianya ia sudah diminta membela Teddy Minahasa sejak awal kasus ini muncul. Namun, lantaran sibuk di Bali, Hotman pun sempat menolak.
"Tapi de facto sudah diminta sebelumnya, bahkan sejak awal sudah diminta tapi Hotman sibuk di Atlas Bali," ujarnya.
Kini akhirnya Hotman menerima tawaran tersebut. Ia menggantikan Henry Yosodiningrat. Usai ditunjuk untuk mendampingi Teddy Minahasa, Hotman mengaku akan mempelajari terlebih dulu kasus yang menjerat kliennya.
"Pelajari dulu," ungkapnya.
Pengacara Teddy Minahasa sebelumnya, Henry Yosodiningrat mengatakan, Teddy Minahasa tahu soal penyisihan 1 persen dari total 41,4 persen barang bukti Polres Bukittinggi. Namun Teddy mengklaim penyisihan barang bukti itu untuk keperluan operasi narkoba dengan teknik undercover control delivery.
Henry Yosodiningrat mengungkapkan, berdasarkan keterangan Teddy Minahasa, penyisihan barang bukti itu hendak digunakan untuk menjebak Linda melalui teknik undercover.
"Penggunaan untuk barbuk yang disisihkan itu antara lain bisa untuk teknik undercover, untuk operasi-operasi selanjutnya, bukan untuk dijual. Nah, ini kenapa dijual? Kaitannya dengan upaya untuk menjebak si Linda," tutur Henry, Selasa (18/10/2022).
Menurut Henry, AKBP Doddy Prawiranegara, yang saat itu menjabat Kapolres Bukittinggi, tidak menjalankan operasi undercover sesuai prosedur dan keluar dari perintah Teddy Minahasa sebagai Kapolda Sumatera Barat saat itu. AKBP Doddy Prawiranegara disebutnya diam-diam bertransaksi dan menjual barang bukti itu di Jakarta.
"Nah, (harusnya) masuknya di wilayah hukum Polda Sumbar, dong. Ternyata, tanpa setahu dia, si kapolres itu malah di Jakarta. Lho dari situ, 'lho kok dia ke Jakarta, ini kan di luar wilayah hukum saya, bikin kita tidak bisa berbuat apa-apa'," beber Henry.
"Resmi surat kuasa diberi tanggal Senin depan," kata Hotman Paris, Minggu (23/10/2022).
Hotman menuturkan, sedianya ia sudah diminta membela Teddy Minahasa sejak awal kasus ini muncul. Namun, lantaran sibuk di Bali, Hotman pun sempat menolak.
"Tapi de facto sudah diminta sebelumnya, bahkan sejak awal sudah diminta tapi Hotman sibuk di Atlas Bali," ujarnya.
Kini akhirnya Hotman menerima tawaran tersebut. Ia menggantikan Henry Yosodiningrat. Usai ditunjuk untuk mendampingi Teddy Minahasa, Hotman mengaku akan mempelajari terlebih dulu kasus yang menjerat kliennya.
"Pelajari dulu," ungkapnya.
Pengacara Teddy Minahasa sebelumnya, Henry Yosodiningrat mengatakan, Teddy Minahasa tahu soal penyisihan 1 persen dari total 41,4 persen barang bukti Polres Bukittinggi. Namun Teddy mengklaim penyisihan barang bukti itu untuk keperluan operasi narkoba dengan teknik undercover control delivery.
Henry Yosodiningrat mengungkapkan, berdasarkan keterangan Teddy Minahasa, penyisihan barang bukti itu hendak digunakan untuk menjebak Linda melalui teknik undercover.
"Penggunaan untuk barbuk yang disisihkan itu antara lain bisa untuk teknik undercover, untuk operasi-operasi selanjutnya, bukan untuk dijual. Nah, ini kenapa dijual? Kaitannya dengan upaya untuk menjebak si Linda," tutur Henry, Selasa (18/10/2022).
Menurut Henry, AKBP Doddy Prawiranegara, yang saat itu menjabat Kapolres Bukittinggi, tidak menjalankan operasi undercover sesuai prosedur dan keluar dari perintah Teddy Minahasa sebagai Kapolda Sumatera Barat saat itu. AKBP Doddy Prawiranegara disebutnya diam-diam bertransaksi dan menjual barang bukti itu di Jakarta.
"Nah, (harusnya) masuknya di wilayah hukum Polda Sumbar, dong. Ternyata, tanpa setahu dia, si kapolres itu malah di Jakarta. Lho dari situ, 'lho kok dia ke Jakarta, ini kan di luar wilayah hukum saya, bikin kita tidak bisa berbuat apa-apa'," beber Henry.
- Penulis :
- khaliedmalvino