Pantau Flash
HOME  ⁄  News

WN Filipina Peracik Narkoba Jenis Baru di Bali Adalah Ahli Kimia Lulusan Dubai

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

WN Filipina Peracik Narkoba Jenis Baru di Bali Adalah Ahli Kimia Lulusan Dubai
Foto: BNN jumpa pers kasus lab narkoba di Gianyar, Bali. Sumber: Antara

Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap laboratorium narkoba jenis baru golongan I yakni Dimethyltryptamine (DMT) di Gianyar, Bali. Kasus ini 
melibatkan Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina, Dieogo Alejandro Santos (DAS), sebagai peraciknya yang merupakan ahli kimia lulusan Dubai, Uni Emirat Arab.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam konferensi pers di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kawasan Jalan Desa Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyarm pada Selasa (23/7). Katanya, produksi narkotika ilegal ini diperoleh dari bahan-bahan sintetik.

"Dengan keahlian yang dimiliki pelaku sebagai lulusan sarjana kimia dari salah satu universitas di Dubai. Pelaku yang berkewarganegaraan Filipina ini mampu mengelola bahan-bahan kimia sehingga menjadi DMT," kata Marthinus.

Marthinus mengatakan bahwa DAS memproses bahan kimia L-triptopan menjadi triptamine kemudian menjadi cleantriptamine dan berakhir menjadi DMT. Bahkan, DAS mengaku kalau kualitas DMT produksinya lebih bagus dari formula pada buku paduan miliknya yang dipelajarinya selama ini.

DAS (28) bekerja sama dengan dengan WNA Yordania, Ali Mohamed Isa (AMI), dalam membangun laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di Vila Mama Ji House, Gianyar, Bali. AMI ini mendanai laboratorium narkoba tersebut. Awal mula pertemuan DAS dan AMI melalui ibunya DAS yang berinisial PMS. Sedangkan, PMS sudah lebih dulu mengenal AMI dalam sebuah komunitas yoga.

"AMI mengajak DAS untuk bereksperimen membuat DMT dengan memberikan sejumlah uang untuk membeli bahan-bahan kimia serta peralatan laboratorium," katanya.

Pembangunan lab tersebut pun didukung PMS, kemudian DAS dan AMI mendirikan tenda yang berfungsi sebagai laboratorium di depan vila yang disewanya tersebut.

Di sisi lain, Direktur Psikotropika dan Prekursor BNN, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, mengatakan bahwa para tersangka berada di Bali kurang lebih sudah setahun dan langsung masuk ke Gianyar.

"Mulai bereksperimen terkait DMT enam bulan lalu, baru bulan ketiga baru hasilkan DMT, dengan bahan-bahan triptofan, yang diolah menjadi triptamin, baru menjadi DMT ini," ujar Aldrin.

Adapun ada tiga orang yang telah ditangkap terkait kasus lab narkoba rahasia tersebut yakni DAS, PMS, dan adik perempuan DAS yakni DOS. Sedangkan AMI masih menjadi buron.

Sebagai informasi, penemuan pabrik narkoba dI vila kawasan Bali ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada Mei 2024 di komplek vila Sunny Village, Canggu, Kuta Utara, Badung, juga pernah dibongkar oleh Bareskrim Polri. Ada tiga WNA yang ditangkap dalam penggeledahan pabrik narkoba jenis mephedrone dan ganja hidroponik tersebut. 

Penulis :
Firdha Riris