
Pantau.com - Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah setiap orang yang melakukan kekejaman terhadap warga sipil Ukraina akan dihukum.
Zelensky menegaskan tidak akan memaafkan atau melupakan kekejaman Rusia terhadap rakyat Ukraina. Dia menuduh pasukan Rusia melakukan pembunuhan yang disengaja.
"Tidak akan ada tempat yang tenang di bumi untuk Anda. Kecuali kuburan!" kata Presiden Ukraina Zelensky dilansir BBC, Senin, 7 Maret 2022.
Dalam pidato video untuk menandai Minggu Pengampunan Gereja Ortodoks, Zelensky mengatakan bahwa alih-alih pengampunan akan ada hari penghakiman bagi kekejaman Rusia.
"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan menghukum semua orang yang melakukan kekejaman dalam perang ini di tanah kami," tegasnya.
Zelensky mengatakan Rusia telah mengumumkan penembakan target pertahanan yang dibangun di kota-kota di masa Soviet.
"Ribuan orang bekerja di sana. Ratusan ribu tinggal di dekatnya. Ini pembunuhan. Pembunuhan berencana," katanya.
Dia juga mengutuk pemerintah Barat karena gagal berbicara menentang rencana Rusia tersebut.
Pejabat Ukraina mengatakan bahwa Rusia sengaja menyerang sipil di seluruh negeri, termasuk rumah sakit, pembibitan, dan sekolah.
Namun Rusia membantah menargetkan warga sipil, dengan mengatakan pihaknya tengah melakukan "operasi militer khusus" melawan nasionalis Ukraina dan neo-Nazi.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Olha Stefanishyna mengatakan kepada BBC bahwa, setelah "perlawanan kuat" dari tentara Ukraina, terjadi "operasi besar-besaran" oleh Rusia terhadap warga sipil.
Pada hari Minggu saja, sebuah keluarga beranggotakan empat orang, tewas ketika pasukan Rusia menembakkan peluru ke orang-orang yang melarikan diri dari konflik di kota Irpin, barat laut Kiev.
Di kota pelabuhan Mariupol, evakuasi yang dijanjikan dibatalkan pada Sabtu dan Minggu di tengah serangan baru pasukan Rusia.
Dewan kota di sana mengatakan penembakan Rusia telah membuat pergerakan yang aman menjadi tidak mungkin. Rusia menyalahkan pasukan Ukraina.
Kota ini sekarang berada di hari keenam tanpa air mengalir, tanpa listrik, dan tanpa sanitasi. Makanan dan air cepat habis.
Moskow mengumumkan akan membuka koridor evakuasi baru pada pukul 09:00 waktu setempat (07:00 GMT) di Mariupol dan kota-kota lain. Namun, rute yang diterbitkan oleh kantor berita Rusia RIA Novosti menunjukkan beberapa koridor berakhir di Rusia dan Belarus.
Koridor dari Kiev akan mengarah ke sekutu Rusia Belarusia, dan warga sipil dari Kharkiv hanya akan memiliki koridor menuju Rusia.
Koridor dari kota Mariupol dan Sumy akan mengarah ke kota Ukraina lainnya dan ke Rusia, lapor kantor berita AFP.
Baca juga: Misi Berat, AS dan Inggris Terjunkan Pasukan Khusus Selamatkan Presiden Ukraina
Baca juga: Penampakan Kota-kota di Ukraina: Sebelum dan Sesudah Dihantam Rudal Rusia
rn- Penulis :
- Aries Setiawan