Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Satu Tewas dan 9 Terluka dalam Ledakan Bom di Yangon Myanmar

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Satu Tewas dan 9 Terluka dalam Ledakan Bom di Yangon Myanmar
Pantau.com - Ledakan diduga bom terjadi di pusat kota Yangon, Myanmar, Selasa (31/5/2022) petang. Akibatnya satu orang tewas, sementara sembilan lainnya terluka.

"Ledakan terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat, dekat sebuah (tempat) perhentian bus," ujar sumber di kepolisian, Selasa malam.

Petugas mengatakan sejauh ini teridentifikasi satu orang tewas akibat ledakan tersebut.

"Satu orang tewas di rumah sakit, dan sembilan lain terluka," ucapnya, mengutip AFP.

Polisi mengatakan, tim penanganan bom sedang dikerahkan untuk mengetahui apakah bom itu berasal dari granat atau ranjau.

Hingga kini, penyebab bom meledak dan pelakunya masih belum diketahui. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu.

Sementara, beberapa gambar media lokal menunjukkan sejumlah orang tampak tergeletak di tanah, pun tampak darah di dekatnya.

Petugas keamanan lalu mendapati satu bom lain yang belum meledak di dekat lokasi kejadian.

Sementara, seorang paramedis di lokasi kejadian mengatakan timnya mengevakuasi dua orang dengan luka berat ke rumah sakit.

Diketahui, dua pekan lalu teror ledakan juga terjadi di Myanmar. Mengutip dari Myanmar Now, ledakan itu terjadi saat massa projunta berkumpul di ibu kota Myanmar, Naypyitaw, pada Senin (16/5/2022).

Dalam teror tersebut setidaknya enam orang terluka, dan dua kendaraan rusak. Kelompok milisi antijunta, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Myanmar sendiri kini berada di dalam kekacauan sejak militer mengudeta pemimpin de-facto negara itu, Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 silam.

Sejak saat itu, pertempuran antara pihak junta dengan kelompok pemberontak masyarakat sipil terus berlangsung. Kelompok sipil menolak kudeta yang dilakukan pihak militer.

Dikutip dari Irrawady, rezim militer Myanmar sempat meluncurkan serangan udara dan membakar sepuluh desa di wilayah Sagaing pada pekan lalu.

Selain itu, militer Myanmar kerap memvonis hukuman mati kepada warga yang menentang junta.

Mengacu data Amnesty International, setidaknya 86 orang telah dijatuhi hukuman mati sejak Februari 2021. Kebanyakan dari mereka ialah yang menentang kekuasaan junta Myanmar atau yang terkait dengan gerakan pemberontak. [Laporan Kiki]
Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani

Terpopuler