billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Anwar Ibrahim dan Sultan Brunei Sepakat Dorong Implementasi Konsensus ASEAN di Myanmar

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Anwar Ibrahim dan Sultan Brunei Sepakat Dorong Implementasi Konsensus ASEAN di Myanmar
Foto: PM Malaysia Anwar Ibrahim (kanan) saat berbincang dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah di Putrajaya, Malaysia (sumber: Kantor Perdana Menteri Malaysia)

Pantau - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah bertemu di Putrajaya, Malaysia, pada Rabu 27 Agustus 2025 untuk membahas situasi keamanan di kawasan, termasuk krisis Myanmar dan konflik perbatasan Thailand-Kamboja.

Bahas Krisis Myanmar

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyampaikan keprihatinan mendalam atas kekerasan dan situasi kemanusiaan yang terus memburuk di Myanmar.

Anwar dan Sultan Brunei menegaskan kembali bahwa Konsensus Lima Poin (5PC) tetap menjadi acuan utama ASEAN dalam mengatasi krisis politik di negara tersebut.

Mereka menyerukan implementasi penuh dan efektif dari 5PC oleh semua pihak terkait untuk membuka jalan menuju penyelesaian damai.

"Kami mendukung gencatan senjata segera, nasional, dan permanen sebagai langkah penting menciptakan kondisi kondusif bagi penyaluran bantuan kemanusiaan serta dialog nasional yang inklusif," ungkap pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Brunei menyambut baik peran Malaysia sebagai Ketua ASEAN, termasuk rencana kunjungan Menlu Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand ke Myanmar pada 19 September 2025 untuk mendorong kemajuan implementasi 5PC.

Apresiasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja

Selain isu Myanmar, Anwar dan Sultan Brunei juga membahas perkembangan positif terkait konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja.

Keduanya mengapresiasi langkah kedua negara yang berhasil mencapai kesepakatan gencatan senjata, menilai keputusan itu sebagai cerminan nilai-nilai ASEAN berupa saling menghormati, non-intervensi, serta penyelesaian sengketa secara damai.

"Kami menegaskan dukungan penuh terhadap semua upaya regional untuk mendorong perdamaian, stabilitas, dan kerja sama," tegas pernyataan bersama tersebut.

Dalam semangat solidaritas ASEAN dan hubungan bertetangga baik, kedua pemimpin menyerukan agar semua pihak menjunjung tinggi gencatan senjata, terlibat dalam dialog konstruktif, serta mencari resolusi yang berkelanjutan dan damai.

Penulis :
Shila Glorya